Warga Pasar Batuah Dapat Dukungan DEMA UIN Antasari

Ketua Aliansi Warga Batuah, Syahriannor saat menerima kedatangan Mahasiswa dari DEMA UIN Antasari Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tenggat waktu yang diberikan Pemko Banjarmasin kepada Warga Pasar Batuah berakhir sejak Kamis (16/6/2022). Sebelum ditertibkan, warga diminta membongkar bangunan tempat tinggal mereka.

Sayangnya waktu yang diberikan Pemko Banjarmasin tersebut masih saja tidak dimanfaatkan warga Pasar Batuah. Bahkan baru-baru ini, warga Pasar Batuah kembali mendapatkan dukungan dari Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.

Disampaikan Kepala Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Antasari Banjarmasin, Yogi Ilmawan, bahwa imbas dari adanya SK Walikota Banjarmasin Nomor 109 Tahun 2022, itu mengakibatkan warga yang bermukim di kawasan Pasar Batuah resah.

“Saat ini, lagi-lagi kita semua dipertontonkan dengan perlakuan pemerintah yang kejam. Membuat masyarakat menjerit, meronta dan mengeluarkan banyak air mata,” ucapnya, Jumat (17/6/2022).

“Warga Pasar Batuah, terancam kehilangan tempat tinggal. Ini tidak main-main. Ini menimbulkan kegentingan di kalangan warga. Sampai-sampai ada yang jatuh sakit,” tambahnya.

Dijelaskan Yogi, pihaknya sudah cukup lama menyoroti persoalan revitalisasi Pasar Batuah. Bahkan sebelum ia menjabat sebagai ketua DEMA UIN Antasari Banjarmasin.

“Makanya malam tadi, kami mendatangi warga untuk melihat langsung bagaimana kondisi mereka,” tuturnya.

“Kami menilai bahwa keputusan untuk merevitalisasi Pasar Batuah, menurutnya sudah menghilangkan esensi rasa kemanusiaan,” sambungnya.

Baca Juga : PTUN Menolak Permohonan Penundaan SK Walikota, Warga Batuah Ngotot Agar Pemko Hormati Proses Hukum

Baca Juga : Berkendaraan Pakai Sendal Jepit Tidak Ditilang, Kasat Lantas Polresta Banjarmasin: Hanya Imbauan

Selain memutuskan memberikan dukungan kepada warga Pasar Batuah, ia juga mengatakan akan berkonsolidasi dengan rekan-rekan BEM se UIN Antasari Banjarmasin.

“Tidak menutup kemungkinan akan menggelar aksi unjuk rasa. Tapi tetap tergantung dari hasil dari konsolidasi nantinya,” ucapnya.

“Langkah yang kami ambil ini merupakan gerakan yang harus dipertimbangkan secara matang. Tidak mungkin kami langsung memutuskan untuk menggelar aksi unjuk rasa tanpa ada konsolidasi terlebih dahulu,” tambahnya.

Sementara itu pihak warga Pasar Batuah, melalui Ketua Aliansi Warga Batuah, Syahriannor menyambut baik dukungan yang diberikan oleh para rekan-rekan mahasiswa.

Menurutnya, kemarin Kamis (16/6/2022) malam, pihaknya menerima kedatangan sejumlah mahasiswa di kampungnya.

“Mereka ingin melihat langsung kondisi kami di Pasar Batuah,” ucapnya.

Diungkapkan Syahriannor, pada saat penertiban, pihak mahasiswa juga mengaku akan datang ke kawasan Pasar Batuah. Tujuannya, untuk melihat apakah penertiban yang dilakukan sudah sesuai prosedur atau tidak.

“Lalu melihat apakah yang dilakukan pemko itu manusiawi atau tidak. Melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) atau tidak. Karena saat ini pemko gencar-gencarnya mengkampanyekan HAM,” ungkapnya.

Ditekankan Syahriannor, pihaknya selalu menyambut baik dan terbuka siapa pun yang hendak datang dan memberikan bantuan. Pihaknya, juga berterima kasih kepada mahasiswa yang mengulurkan bantuan.

“Mahasiswa memandang persoalan yang kami hadapi ini dari segi hukum dan kemanusiaan. Karena saat ini, proses hukum (gugatan) sedang berjalan. Di PTUN Banjarmasin,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran