Valentine Day Tak Sesuai dengan Kaidah Agama Islam

H Muhammmad Mobarak, Pegawai Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalsel.(foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel- 14 Februari, Valentine Day dipercaya orang sebagai hari kasih sayang dan boleh jadi terkadang ditunggu sebagian remaja.

Momen disetip bulan Februari ini bahkan dijadikan sebagai ungkapan rasa kasih sayang kepada orang yang dicintai atau dikasihi bahkan dengan berbagai cara melakukan kegiatan dalam menyambut hari Valentine tersebut.

Ada yang bertukar kado, melakuakn surprise dengan orang-orang terdakat dan semarak dengan hiasan pernak pernik yang didominasi warna pink.

Pegawai Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalsel, H Muhammmad Mobarak, mengatakan Valentine Day bukan tradisi atau kebudayaan Islam.

Menurutnya, itu merupakan tradisi budaya barat. Hari tersebut ditambahkannya mengekspresikan rasa kasih sayangnya dengan berbagai prilaku yang kadang jauh dari budaya islami.

“Islam tak mengenal hari kasih sayang atau valentine day. Islam memberikan rasa kasih dan sayang setiap hari kepada sesama muslim terlebih kepada kedua orang tua, sanak saudara,” katanya, Rabu (13/2/2019).

Terkadang perayaan valentine day tersebut dijadikan tradisi, padahal jelas valentine day tersebut bukan dari budaya ummat islam.

“Perayaan valentine day ini adalah kebobrokan ahlak, tidak sesuai dengan nilai-nilai keislaman” ucap H Muhammad Mobarak atau yang lebih akrab disapa Ustadz Mobarak,(azka)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan