Vaksin di Puskesmas Kosong, Kok Ada Instansi Bisa Menggelar Kegiatan Vaksinasi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Vaksinasi rupanya hingga sampai saat ini terus diburu warga agar mengurangi risiko terpapar Covid-19.

Bahkan warga tidak takut berdesak-desakan untuk mendapatkan vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah.

Namun kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah ini malah menimbulkan kerumunan massa yang bisa mengakibatkan terjadinya paparan Covid-19.

Guna menanggulangi hal tersebut berbagai upaya dilakukan, salah satunya mengharapkan diperbolehkannya vaksin gotong royong dan vaksin berbayar di Banjarmasin.

Hal ini disampaikan Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina saat ditemui disela pemantauan pelaksanaan Vaksinasi masal di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Hasanuddin.

“Karena banyak instansi, perusahaan dan individu yang mau vaksin sekalipun berbayar. Ini juga bisa membantu pemerintah mempercepat herd immunity,” ucap Ibnu Sina, Kamis (5/8/2021).

Baca Juga : Menko PMK di Kalsel Peringatkan Obat Antiviral Covid-19 Harus Sampai ke Puskesmas

Dengan terus digebernya pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan oleh sejumlah instansi, menandakan bahwa stok vaksin tersebut rupanya memang tersedia.

Namun nyatanya saat ini sejumlah puskesmas di Banjarmasin sedang kekosongan vaksinasi. Lantas darimanakah adanya vaksinasi tersebut.

Direktur Utama Advokat Borneo Law Firm, M Pazri, mengungkapkan bahwa saat ini faktanya di sejumlah puskesmas vaksinasi kosong dan ia telah membuat kajian namun tidak begitu spesifik.

“Kami kan ada beberapa tim, tapi faktanya mengatakan seperti itu, walaupun tidak begitu spesifik,” tuturnya.

Ia juga membeberkan bahwa terdapat beberapa instansi yang bisa dengan mudah menggelar vaksinasi, padahal nyatanya sudah beberapa waktu stok vaksinasi di Puskesmas sedang kosong.

“Saya sudah melakukan sendiri untuk melakukan pendaftaran vaksinasi kedua, namun pihak puskesmas membalas bahwa untuk saat ini pendaftaran vaksinasi ditutup,” terangnya.

“Tapi nyatanya ketika kita melihat ada perusahaan yang menggelar vaksinasi massal vaksinnya malah ada,” lanjutnya.

Padahal menurutnya vaksinasi di puskesmas lebih evektif untuk mengurai kerumunan masa yang terjadi. Dibandingkan dengan pelaksanaam vaksinasi masal yang dilakukan oleh sejumlah instansi.(fachrul)

Editor : Amran