Religi  

Ustadz H Muhammad Mobarak : Bulan Ramadan Perbanyak I’tikaf di Mesjid

Ustadz H Muhammad Mobarak

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Bulan Ramadan bagi umat muslim adalah bulan istimewa yang bertabur dengan keberkahan, serta menjadi momen untuk melakukan perbuatan baik dan memperoleh pahala sebanyak – banyaknya.

Diantaranya dengan melakukan amalan-amalan baik di bulan Ramadan dipercaya akan memperoleh ganjaran pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Diungkapkan Ulama Kalimantan Selatan (Kalsel), Ustadz H Muhammad Mobarak yang juga pegawai di Kementerian Agama Provinsi, bahwa selama bulan Ramadan ada amalan atau kebiasan yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan sangat baik untuk dilakukan umat muslim.

“Kebiasaan Rasulullah alaihi wasallam di bulan Ramadan itu banyak melakukan I’tikaf di Mesjid,” ujarnya, Sabtu (25/3/2023).

Kebiasaan tersebut, Menurut Ustadz H Muhammad Mobarak sangat bagus dilakukan setiap bulan Ramadan, hingga satu bulan penuh guna mendapatkan pahala yang berlipat-lipat ganda dari Allah SWT.

Baca Juga : 7 Tips Sehat Saat Berpuasa

Baca Juga : Gunakan Motor Matic Jamilah Bagikan Makanan Gratis Untuk Berbuka Puasa

“Karena itu sebaiknya kita sebagai umat muslim jika memiliki waktu luang banyak melakukan I’tikaf di Mesjid dengan berniat i’tikaf,” tuturnya.

Selama di masjid itu, selain melakukan salat wajib juga melakukan melakukan ibadah lainya.

“Seperti memperbanyak salat Sunnah, membaca Al Qur’an, dzikrullah, shalawat, ta’lim dan tasKirah,” jelasnya.

“Hal itu lah yang biasanya dan seharusnya dilakukan umat muslim. Terlebih di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Ustadz ada beberapa hadis yang dikeluarkan tentang I’tikaf. Diantaranya, Hadis riwayat Ibnu Umar RA: Bahwa Rasulullah selalu Iktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. (Shahih Muslim No 2002).

Kemudian, Hadis riwayat Aisyah RA, ia berkata: “Adalah Rasulullah SAW jika telah masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Beliau menghidupkan malam (untuk beribadah) dan membangunkan istri-istrinya, bersungguh-sungguh (dalam ibadah) dan menjauhi istri. (Shahih Muslim No 2008).

Hadis riwayat Aisyah RA, ia berkata: “adalah Rasulullah SAW bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan tidak seperti hari-hari lainnya”. (Shahih Muslim No 2009).

Juga hadis riwayat Aisyah RA berkata, “Sungguh Rasulullah memasukan kepala beliau kepada ku ketika beliau sedang ber-Itikaf di masjid, lalu saya menyisirnya. Apabila beliau beriktikaf, tidak masuk kerumah kecuali ada keperluan.” (HR Bukhari).

Atas dasar itu, Ustadz H Muhammad Mobarak berharap dibulan Ramadan 1444 H/2023 tidak ada yang menyia nyiakan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah SWT.

“Semoga kita semua mendapat keberkahan, diampuni dosa dan pahala yang berlipat ganda,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi