Tradisi ‘Bagarakan Sahur’ yang Hilang

foto : korankaltim.com
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tradiai di Bulan Ramadhan yang biasa digunakan warga Banjarmasin ‘Bagarakan Sahur’ tahun ini tak bisa dilaksanakan.
Kegiatan ‘Bagarakan sahur’ yang biasanya ramai ditiap kampung untuk membangunkan warga untuk bersahur, oleh pemerintah harus ditiadakan sementara karena wabah virus Corona (Covid-19).
Dengan membawa alat musik seadanya seperti galon air mineral, jiregen, botol, kecekan bisa pula membawa gitar, drum, atau beduk dan sebagainnya berkeliling kampung, kini tak terdengar lagi.
Hal ini pula biasannya di bulan Ramadhan setiap pukul 02.30 dini hari oleh warga jalan DI Panjaitan, RT 22 Kelurahan Pasar Lama, Banjarmasin tengah, terutama anak-anak mudannya sambil berjalan mereka bernyanyi berkeliling untuk membangunkan warga yabg masih terlelap untuk bangun.
“Setiap bulan puasa ini sudah tradisi kami begarakan sahur,” kata Hadiran.
Baca Juga : Selama PSBB, Pedagang di Pasar Belum Patuhi Aturan Perwali
Hampir tak pernah sepi yang ikut ‘Bagarakan Sahur’. Bahkan, malah bertambah banyak, karena ada warga atau teman-temannya yang ikut berkeliling.
Tradisi yang dilakukan bersama dengan warga ini sudah turun temurun. Ada yang muda, ada yang anak-anak yang mengikuti bagarakan tersebut.
Namun tahun ini suasana tersebut sedikit beda dengan tahun sebelummnya, sebab pandemi Covid-19 mengharuskan seluruh warga harus bediam di rumah.
“Sejak PSBB di Banjarmasin kami tak lagi ‘Bagarakan Sahur’, semoga saja tahun depan kami bisa melakukannya, sebab tradisi ‘Bagarakan Sahur hanya ada di Ramadhan,” ucap Hadiran.(azka)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan