Syahri Bersama Dua Saudaranya, Bangun Sekolah Gratis Buat Anak Yatim

Syahri Bersama Dua Saudaranya, Bangun Sekolah Gratis Buat Anak Yatim
Syahri Bersama Dua Saudaranya, Bangun Sekolah Gratis Buat Anak Yatim

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Setiap anak membutuhkan pendidikan guna menunjang perkembangan dirinya sebagai generasi penerus bangsa. Sayangnya, sistem pendidikan di daerah pelosok di Indonesia masih kurang diperhatikan oleh pemerintah, sehingga akademik anak-anak disana tertinggal jauh dibandingkan dengan anak-anak di daerah maju.

Meski begitu, masih ada masyarakat yang memperhatikan kebutuhan akan pendidikan anak-anak di daerah pelosok tersebut. Diantaranya Muhammad Syahri Husaini bersama dua saudaranya membuka lembaga belajar untuk anak-anak di Desa Baruh Panyambaran, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan. Didirikan Rabu 8 Juli 2016 bertepatan 3 Ramadhan 1437 H, dan lembaga belajar ini diantaranya PAUD Islam Terpadu Al-Busyra dengan 3 layanan seperti TPA, KB,dan TK dan SD Islam Terpadu Al-Busyra

Muhammad Syahri Husaini sendiri mengatakan, dirinya sudah menyenangi kegiatan bakti sosial sejak menduduki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Bahkan saat ini ia masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin. dan sekarang menjadi Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) di kampusnya tersebut.

Ia bercerita, awalnya, Muhammad Syahri Husaini bersama dua saudara atau kakak kandungnya yaitu Syaiful Bahri dan Mahmudah Husni membuka PAUD yang pembelajarannya terbagi ada umum dan agama sekalian Tahfidz. Namun hanya untuk keluarga atau kerabat.

“Ternyata banyak tetangga memasukan anaknya di tahun pertama, saat tahun kedua tidak disangka bertambah 2 kali lipat banyak anak disini,” Kata pria yang akrab disapa Syahri kepada klikkalsel.com saat di hubungi, Kamis (18/2/2021).

Di tahun ketiga, Syahri menceritakan jumlah siswa malah semakin banyak dan itu berasal dari kampung kampung lain berdatangan mendaftar.

“Karena banyak kemauan anak yang sekolah disini dan semangat serta keseriusan belajar dari mereka, Alhamdulillah terbukti banyak anak-anak khususnya di hafalan baik do’a dan qur’an,” tuturnya pria kelahiran tahun 1998 tersebut.

Selama 3 tahun tempat yang dijadikan belajar mengajar anak-anak di desa tersebut berlangsung di kediaman Syahri, kediaman saudara kandungnya yang tidak jauh dari rumahnya dan mengontrak di beberapa rumah tetangga untuk dijadikan tempat proses mengajar.

Di tahun keempat barulah Syahri bersama saudaranya mulai merencanakan pembangunan fasilitas sekolah di desanya tersebut. dengan dana swadaya keluarganya.

“Alhamdulillah ini sudah berjalan 5 tahun, sedikit demi sedikit membangun tempat belajar, saat ini baru 6 ruangan yang terbangun dan perlu 4 ruangan belajar lagi ditambah 2 kantor, Jelasnya.

Adapun 6 ruangan yang baru terbagun sementara ini digunakan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Taman Kanak-Kanak (TK) A dan B, Sekolah Dasar (SD) Sampai kelas 2 dengan muridnya lumayan banyak sekitar seratusan.

Karena keterbatasan ruangan tersebut, tak jarang belajar mengajar jadi ada yang bergantian untuk memakai ruang kelas.

“Kita ingin membagun lagi kita masih keterbatasan dana jadi kita secara perlahan saja,” tambahnya.

Menurutnya, ia melakukan hal tersebut karena pastinya banyak orangtua anak yang hendak anaknya mempunya dan memahami ilmu berbangsa dan bernegara dan seimbang dengan agamanya.

Selain itu, ditambah banyak pemuda pemudi di Desa Baruh Panyambaran, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan yang lulus kuliahnya tidak mempunyai pekerjaan padahal mereka memiliki potensi mengajar,

“Jadi sekalian kita menyediakan lapangan kerja, Alhamdulillah gurunya kurang lebih 20 orang yang sudah mengajar di tempat tersebut,” imbuhnya.

Tambahnya Syaiful Bahri dan Mahmudah Husni saat di hubunhi klikkalsel.com mengatakan pembagunan sekolah tersebut memang dibantu pemerintah namun masih banyak menggunakan dana pribadi, dan karena lembaga pendidikan bentuknya yayasan kita sudah mendapat izin.

“Izin Alhamdulillah sudah ada karena bentuk yayasan kita pakai akta notaris juga, kitapyn membagun sekolah tersebut mendapat bantuan diatas tanah milik masyarakat setempat yang dihibahkan untuk sekolah,” tuturnya.

ia juga menjelaskan, untuk tenaga pengajar setiap bulanya diberikan hadiah sebagai upah dari mengajar.

“Istilah kami bukan gaji atau upah tapi hadiah atau bisyarah, dengan jumlahnya tidak menentu sesuai kas infaq orangtua murid yang mana anak-anak memberikan infaq sesuai kemampuan bahkan sebagian ada yg gratis seperti anak yatim gratis semua, mulai dari pendaftaran, termasuk kelengkapan belajar,” tegasnya.

Bukan hanya itu, pihaknya juga membuka peluang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang ingin menyumbang berbagai kebutuhan pokok seperti baju, buku, dan alat tulis.

Jika ada yang ingin memberikan uang, maka para donatur bisa datang langsung ke lokasi di Desa Baruh Panyambaran, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan.

“Kami ingin para donatur yang ingin memberikan uang bisa datang ke sekolah supaya mereka bisa lihat langsung seperti apa kondisi disini. Sehingga masyarakat bisa tahu masih banyak anak anak di pelosok masih haus dengan pendidikan,”pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan