Sosok Nor Iswan, Sang Milenial yang Cita-Citakan Majukan Dunia Pendidikan Banua

BERADA di kursi kelas 2 SMA, pernahkah terpikir untuk menjadi pembawa perubahan untuk daerah? Ya, ternyata itulah yang ada di kepala seorang lelaki kelahiran Inan, Balangan, 1982, M Nor Iswan.

Siapa sangka, pada masa itu, ketika dirinya menjadi Ketua OSIS di SMA Paringin, Balangan menggugah lelaki ini untuk merubah bumi sanggam yang ia tinggali.

Semasa itu, kisaran tahun 1998, Kabupaten Balangan masihlah bagian dari Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sementara SMA Paringin merupakan satu-satunya sekolah yang ada di wilayah Balangan, dimana Kabupaten Balangan masih berbentuk kecamatan yang dikenal sebagai Kecamatan Paringin.

Jiwa kepemimpinan Iswan terlahir disini. Ia menyadari wilayah Balangan membutuhkan SDM yang berkualitas di tengah perkembangan Balangan saat ini. Namun dulu, yang ia pikirkan hanyalah perubahan untuk pendidikan di Balangan.

“Ada satu masa yang benar-benar menggubah saya dan menggugah hasrat untuk memperbaiki pendidikan di Kabupaten Balangan,” cerita Iswan, menuturkan.

“Saat saya menjadi Ketua Osis dan menghadiri undangan yang menghadirkan semua pengurus OSIS di Hulu Sungai Utara, di sana saya merasa seolah Kecamatan Paringin minim pendidikan. Hanya ada satu sekolah. Sementara pada kecamatan lain, ada sejumlah SLTA,” ucap Iswan.

Ia pun berpikir, di Kecamatan Paringin yang luas ini, hanya ada satu sekolah. “Ada yang salah pada sistem pendidikannya,” pikir ayah dua anak ini kala itu.

Beranjak dari pertemuan itulah, motivasi Iswan mulai membara. Ia bahkan rajin mengikuti seminar kepemimpinan yang dibawakan oleh TNI dan Polisi, terlebih tahun itu merupakan masa reformasi.

Keinginan Iswan untuk membangun Balangan tak hanya ia simpan pada pemikiran. Melainkan menghasilkan buah yang lebih manis, yaitu kelulusannya sebagai sarjana pendidikan.

Lulus dari Universitas Ahmad Dahlan pada tahun 2004, Iswan pun kembali ke kampung halaman. Ia membuktikan kalau peningkatan pendidikan di Balangan tidak hanya sekadar pada isi kepala, melainkan tindakan secara langsung.

Tiga setengah tahun kuliah di Yogyakarta, membuat Iswan memiliki bekal ilmu pengetahuan yang lebih. Ia bahkan sempat menjadi Ketua DPM yang masa itu dikenal sebagai legislatif mahasiswa.

Iswan juga terlibat dalam kegiatan partai, yaitu Partai Keadilan yang kini berubah nama menjadi Partai Keadilan Sosial (PKS). Meski berkecimpung di dunia politik sejak muda, Iswan menghindari politik praktis. Ia hanya ikut serta berkegiatan sosial di partai, untuk membantu orang banyak.

Kembalinya Iswan ke Balangan, setelah dari Yogyakarta menimba ilmu, Iswan pun sudah dinanti sejumlah sekolah. Ia langsung mengajar pada beberapa SMP dan SMA. Bahkan sempat menjadi kepala sekolah.

Iswan juga pernah mendidik para siswa di SMK Batumandi saat pertama kali sekolah itu dibangun. Namun tak berselang lama, setahun dirinya menjadi PNS, pada 2006, Iswan memutuskan berhenti dan kembali berkecimpung di dunia partai politik.

Tentu saja, Iswan memilih berkarir lagi di PKS dan ia menduduki posisi sebagai Ketua DPD Partai PKS Balangan.

Keputusan yang tak mudah bagi orang di sekitar Iswan. Namun baginya, membangun dunia pendidikan di Balangan tak cukup sebagai guru. Ia membutuhkan zona nyaman yang lebih luas dan dapat mengembangkan layanan pendidikan di Balangan.

“Ketika mengambil keputusan itu, saya sudah mendiskusikannya dengan istri, orangtua dan orang sekitar. Termasuk Bupati Balangan yang masih dijabat Pak Sefek dan Wakilnya bapak Ansharuddin,” ucap Iswan.

“Melalui jalur politik, saya ingin membangun pendidikan di Kabupaten Balangan. Saya memutuskan keluar dari zona nyaman sebagai guru untuk perkembangan pendidikan di Balangan yang lebih signifikan,” ungkapnya.

Beberapa tahun berjalan, lagi-lagi usaha kembali membuahkan hasil untuk Iswan.

Pemilihan Legislatif 2009, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Balangan. Benar saja, ia terpilih pada lima tahun masa jabatan. Berlanjut, 2014, ia kembali mencalonkan diri pada posisi yang sama. Kali ini, kursi pun ia dapatkan, bahkan jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD Balangan.

“10 tahun menduduki kursi di DPRD Kabupaten Balangan, alhamdulillah ada sejumlah sekolah yang berhasil kami bangun bersama pemerintah daerah. Walaupun, sebagian usulan lainnya tidak menemukan kesepakatan,” ungkapnya sembari mengingat.

Perjuangan Iswan pun tak habis di masa dirinya sebagai pejabat di DPRD Kabupaten Balangan.

Bahkan kini pengusaha berjiwa muda di Balangan ini pun berani maju sebagai Wakil Bupati Balangan bersama Calon Bupati Balangan, Ansharuddin.

Ada syarat yang diajukan Iswan pada tawaran sebagai Calon Wakil Bupati Balangan untuk maju pada Pilkada 2020 ini.

Ia meminta kepada Ansharuddin yang meminangnya, apabila nanti terpilih, maka Iswan ingin membangun pendidikan, UMKM dan tenaga kerja.

Lagi-lagi, pemikiran Iswan tak pernah terkecoh dari hasratnya membangun layanan pendidikan di Balangan. Baginya, hal itu tak kalah penting karena dapat bermanfaat bagi orang banyak. Sebagaimana prinsip Iswan dalam hidupnya yang selalu berusaha bermanfaat bagi mahluk hidup.

“Milenial ini boleh namun berkarya bagi banua dan negara itu kewajiban kita, manfaatkan jiwa muda dan pemikiran kita untuk yang bermanfaat terutama untuk bangun negeri kita ini,” pesannya. (fitri)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan