TANJUNG, klikkalsel- Beberapa waktu lalu, Silvana Heruka, seorang desainer muda asal Kabupaten Tabalong, turut menampilkan karya fasionnya dalam gelaran Ethnic Fasion Day Tabalong Ethnic Festival VIII 2019.
Perempuan muda yang akrab disapa Selvana ini menampilkan busana rancangannya bertema “Syandana” yang memiliki arti mengalir, busana yang berbahan perpaduan antara Batik Tabalong dan kulit kayu.
Busana rancangannya terlihat apik dan senada saat dikenakan oleh tujuh orang anak muda yang menjadi modelnya.
Hasilnya, karyanyapun sukses memukau mata penonton yang hadir saat itu.
Saat ditemui klikkalsel, perempuan muda kelahiran Tanjung, 30 April 1995 ini mengaku telah tertarik dengan dunia fasion sejak kecil.
Saat itu, ia mengaku sudah hobi membuat berbagai macam busana untuk boneka-boneka yang selalu ia mainkan setiap hari.
Ketertarikannya itupun disambut baik oleh kedua orang tuanya. Usai lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) ia disarankan untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tanjung, Tabalong, sekolah yang memiliki jurusan Tata Busana.
Masa sekolah ia jalani dengan mengikuti berbagai kegiatan fasion, salah satunya sebagai peserta Kompetisi Siswa SMK Bidang Lomba Dressmaking Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2012.
Berbekal ilmu yang ia dapat selama mengeyam pendidikan di SMK Negeri 1 Tanjung, Selvana kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan kembali mengambil jurusan yang ia minati yaitu jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana.
Keseharian Selvana selama di perguruan tinggi tidak hanya diisi dengan kegiatan akademik, ia bahkan semakin gigih mengikuti berbagai lomba fasion guna mengasah kemampuannya.
Kegigihannya itupun berbuah manis, berbagai macam prestasi ia dapatkan selama mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Salah satu prestasi yang membanggakan bagi dirinya adalah, pada tahun 2016 ia tergabung dalam tim karnaval Fakultas Teknik UNY dan berhasil meraih Grand Champion of World Costume Festival di Vigan City Filipina.
Selain itu, masih di tahun 2016, ia juga turut berpatisipasi sebagai kontingen Indonesia dalam acara Chingay Parade di F1 Pit Building Singapura.
Tidak hanya itu, kecintaan yang mendalam dengan dunia fasion juga membuat perempuan muda yang masih single ini kembali menorehkan prestasi menjelang kelulusannya di perguruan tinggi.
Ia berhasil meraih Juara Best Desain Proyek Akhir Authenture Fakultas Teknik UNY di tahun 2016.
Saat ini, Selvana telah kembali berada di “Bumi Seraba Kawa” (sebutan untuk Kabupaten Tabalong) setelah beberapa tahun mengeyam pendidikan di UNY.
Kini ia berfropesi sebagai salah seorang tenaga pengajar honorer di SMK Negeri 1 Tanjung.
Ia berharap, dengan pengalaman dan ilmu yang dimilikinya dapat memberikan warna baru terhadap perkembangan dunia fasion yang ada di Kabupaten Tabalong serta menumbuhkan bibit-bibit generasi muda yang cinta akan dunia fasion.(arif)
Editor : Amran
