Sasar Wilayah Terujung, Pembangunan Banjarmasin Kian Mantap

Pembangunan kawasan Mantuil dan Kuin Kacil

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin kian meningkat dari tahun ke tahun, Bahkan hari ini pembangunan dilakukan hingga ke pelosok ujung Kota Banjarmasin, sebut saja Kelurahan Mantuil salah satunya.

Kelurahan yang berada di pinggiran aliran Sungai Barito itu kini kian berkembang. Tidak hanya pembangunan fisik melainkan pembangunan SDM juga dilaksanakan di kelurahan tersebut.

Lurah Mantuil, Normansyah mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Pemko Banjarmasin dibawah komando Ibnu Sina sebagai Walikota dan Arifin Noor sebagai Wakil Walikota Banjarmasin.

Bukan tanpa alasan, Normansyah berterimakasih mewakili seluruh warga Mantuil karena di era kepemimpinan Ibnu Sina bersama Arifin Noor sangat terasa pembangunan di wilayah paling ujung Kota Banjarmasin itu.

Normansyah menguraikan diawali dari pembangunan Jembatan Bromo yang sangat fenomenal, di samping menjadi ikon kota, Ia mengungkapkan pembangunan tersebut juga sekaligus memudahkan akses warga serta mendongkrak perekonomian warga setempat.

“Ya, tentu dengan adanya Jembatan Bromo ini, memudahkan akses, dia juga jadi tempat wisata, dimana penduduk disini bisa berjualan di sekitar jembatan, dan ini juga meningkatkan perekonomian warga,” ucapnya.

Selain itu, dari segi aspek jalan sebagai pendukung transportasi menuju ke lokasi Jembatan Bromo, Normansyah bersama warga setempat juga bangga atas perbaikan-perbaikan jalan yang dilaksanakan.

Pembangunan kawasan Mantuil dan Kuin Kacil

“mulus sudah jalanan di Mantuil, Alhamdulillah kami merasa senang disini, warga melalui perwakilan para RT juga mengungkapkan hal yang sama,” ungkapnya.

Baca Juga : Tugas Relawan Pemadam Kebakaran di Banjarmasin Kini Dibagi Per Zonasi

Baca Juga : Pemko Berikan Bantuan untuk 160 Jiwa Korban Kebakaran di Kelurahan Gadang

Tidak habis disitu, Normansyah menceritakan pembangunan Jembatan Bromo juga diikuti pembangunan halte air, halte dermaga pelabuhan air yang ada di RT 10 dan 14, dua halte ini menurutnya juga menjadi faktor pendukung pembangunan wisata di Kuin Kacil.

“Jadi untuk wisata ada dua, ada wisata Jembatan Bromo dan di Kuin Kacil. Kuin Kacil sendiri jalan amparan batu sekarang sudah dicor, nah jembatannya disitu ada 6 buah jembatan permanen lebar 5M panjang 4-5M yang menghubungkan RT 15 menuju ke RT 14,” bebernya.

“Terus pengaspalan jalan menuju jalan Jamaah RT 15, peningkatan kualitas jalan sudah sangat baik, yang dulunya saat air pasang itu terendam sekarang Alhamdulillah. Tapi masih ada yang terendam di dataran rendah di mantuil ini, nah terus pengerukan Sungai Sakaharang untuk memudahkan para penggarap lahan, para petani untuk mengangkut hasil panen,” sambungnya.

Normansyah melanjutkan, saat ini sudah dibangun titian ulin di RT 16 dan 17 di lapis cor atasnya dan pagar ulin kiri kanan agar lebih aman bagi warga yang ingin menggunakan titian itu.

“Terus lagi di RT 3 dibangun lagi titian beton atasnya pun cor beton terus pagarnya beton juga dan ada besi pipa, lokasinya berseberangan rt 16 dan 17 di antasan Bondan,” paparnya.

Kemudian kata Normansyah, sayap sayap jalan dari jalan raya menuju ke Antasan Bondan yang menuju titian yang sedang dibangun ada 5 buah gang yang dikerjakan berupa peninggian agar tidak terendam saat air pasang.

“Dengan batu-batu gunung terus ditinggikan dengan ukuran tertinggi lebih 20cm diatas pasang tertinggi nah jadi kalau berupa titian jua pekerjaannya itu menyesuaikan bentuknya,” bebernya.

Ia menambahkan, terdapat pula pembangunan Puskesmas di 2022 dan diresmikan pada 2023 beberapa waktu lalu, puskesmas yang megah menurut warga setempat itu turut menjadi kebanggan bagi masyarakat Mantuil.

“Artinya Mantuil memiliki sarana kesehatan yang sangat bagus, megah karena baru dibangun, posisinya berdampingan dengan Kantor Kelurahan Mantuil,” katanya.

Terakhir ujar Normansyah, dilakukan pula pembangunan WC dalam rangka sanitasi dan penanganan stunting, Pemko bebernya, sudah membangun beberapa buah WC umum bagi warga, salah satunya utk mencegah stunting, kebersihan lingkungan makanya dibangunkan Wc bersama (pakai septic tank),

“kurang lebih ada 80 buah, kemudian WC keluarga, pemko membangun di RT 16 dan 17, dibangunkan bagi keluarga yang kurang mampu atau memiliki kondisi sanitasi atau jamban sangat buruk lalu dibantu oleh pemko,” tuturnya.

“Jadi artinya Pemko dalam arti mencegah dan menangani stunting sudah banyak dibangunkan jamban/wc keluarga sudah ratusan. Di Mantuil ini kan terkait dengan budaya bahari jua, orang terbiasa BAB nya ke sungai sedikit banyak dengan dibangunkan wc itu kan dapat merubah gaya hidup, budaya dan paradigma masyarakat Mantuil,” tutupnya. (adv/fachrul)

Editor: Abadi