Rusak Lagi, ISPU Menunjukan NO2 dan HC di Kadar Berbahaya

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Lagi-lagi alat indeks standart(ISPU) di jalan Lambung Mangkurat, menampilkan indikator yang membuat perhatian warga yang melintas karena kondisinya rusak.

Bagaimana tidak, pada alat tersebut indeks yang menunjukan kadar NO2 (Nitrogen Dioksida) dan HC (Hydrocarbon) berada pada posisi berbahaya.

Salah satu pengamat lingkungan di Banjarmasin, Hamdi mempertanyakan di sosial media pribadinya apakah sudah benar apa yang ditunjukan oleh indikator tersebut.

“Apa betul sudah membahayakan?,” tulis Hamdi, di media sosial pribadinya.

Ketika dikonfirmasi, Hamdi menilai alat pengukur yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu harusnya dimanfaatkan dengan baik, untuk mengedukasi masyarakat tentang informasi udara perkotaan.

“Memang punya KLHK. Tapi kalau ada trouble harus diinformasikan ke pusat supaya ada perbaikan, karena display itu akhirnya informasinya menyesatkan,” terangnya.

Apa yang ditunjukan oleh alat ISPU tersebut membuatnya prihatin, pasalnya tampil di layar tersebut membuat banyak warga bertanya-tanya tentang kebenarannya.

Baca Juga : Pengelola Masjid Sabilal Muhtadin Laporkan Masalah Video Hoaks Sendal Rhoma Irama Hilang

Baca Juga : Satpol PP Bersihkan PKL yang Berjualan di Atas Trotoar

Bahkan dengan terjadinya hal tersebut seakan memperlihatkan ketidakpekaan dari DLH Provinsi dan DLH Kota Banjarmasin terhadap alat tersebut.

“Kita patut bersyukur dibantu alat itu. Perlu perjuangan meminta ke pusat beberapa kali sewaktu saya masih jadi Kadis DLH dan ketemu Direktur Pengendalian Pencemaran Udara agar Banjarmasin dibantu Air Quality Monitoring System (AQMS),” ungkap, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin itu.

“Per tiga bulan DLH bisa memanggil kawan-kawan media untuk menginformasikan kualitas udara. Sehingga masyarakat paham manfaat alat itu,” harapnya lagi.

Terpisah, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Wahyu Hardi Cahyono tak menampik bahwa ada kerusakan pada alat ISPU tersebut.

“Itu ada error di lampu hijaunya kami sudah disampaikan nanti dari KLHK menghubungi teknisi nya,” jelasnya.

“Kata orang KLHK dimatikan saja dahulu sementara supaya tidak konslet ke yang lain. Dan sudah kita matikan,” tuturnya.

Nyatanya, berdasarkan pantauan di lapangan alat tersebut masih menyala. Lantas, adakah rencana Pemko Banjarmasin mengambil alih alat tersebut? Wahyu menyebut, bahwa pihaknya tidak memiliki teknisi alat itu.

“Jadwal perawatan sendiri untuk kota Banjarmasin itu sekitar bulan September semoga cepat diperbaiki. Jadi itu bukan angka NO2 dan HC tinggi melainkan ada error pada papan display,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran