BANJARMASIN, klikkalsel – SMA/SMK di Kalimantan Selatan (Kalsel) ditanamkan gerakan Revolusi Hijau dan Revolusi Bahasa. Itu dilakukan untuk mengurangi pemanasan global dan membuat pelajar mahir berbahasa Inggris.
Mewujudkan itu, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menyatakan, gerakan tersebut akan terus digelorakan sampai di satuan pendidikan.
Sehingga, kata Paman Birin – sapaan akrabnya, tidak hanya Dinas Kehutan sebagai leading sector dalam penanaman hutan. Tetapi juga melalui pelajar SMA/SMK.
“Arahnya mengajak para pelajar, ingin menyadarkan bahwa betapa pentingnya arti penghijauan dari menanam sebatang pohon,” katanya dalam pencanangan Revolusi Hijau dan Revolusi Bahasa SMA/SMK se-Kalsel di Halaman SMAN 5 Banjarmasin, Jumat (28/9/2018).
Kegiatan ini menjadi pendorong dan semangat agar semua orang senang melakukan penghijauan melalui menanam. “Dampaknya menjadikan suasana hijau, sejuk dan nyaman,” imbuhnya.
Sedangkan Revolusi Bahasa dilakukan, sebagai upaya menunjang SDM di era persaingan global. “Untuk itu, makanya kita minta, agar siap menghadapinya dengan terus belajar, karena bahasa Inggris adalah bahasa dunia,” kata dia.
Jadi, agar generasi sekarang dan berikutnya bisa pintar dan cerdas berbahasa Inggris. Maka akan diterapkan komunikasi bahasa Inggris selama di sekolah.
“Cukup kita-kita saja yang tidak bisa bahasa Inggris. Untuk itu, kita harus mewariskan kepada anak-anak kita biar mereka cerdas dan mampu bersaing nanti pada saatnya,” kata Paman Birin.
Kepala Dinas Pendidikan Kalsel Yusuf Effendi berharap, revolusi hijau dan revolusi bahasa berkembang di satuan pendidikan. “Untuk revolusi hijau ini terus ditingkatkan sedangkan revolusi bahasa sudah berjalan di satuan pendidikan di SMA/SMK,” katanya.
Rencananya pencanangan revolusi hijau dan revolusi bahasa ini sampai tingkat satuan pendidikan SD dan SMP.
“Kami akan bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota, untuk kami komunikasikan dan mendorong gerakan revolusi hijau dan bahasa terimplementasi,” ucapnya. (baha)
Editor : Farid