Ratusan Delegasi G20 Wajib Ikuti Aturan Travel Bubble Covid-19

tangkapan layar video Media Briefing Persiapan 2nd FCBD dan 1st FMCBG G20.

JAKARTA, klikkalsel.com – Sejumlah delegasi dari negara peserta Group of Twenty atau G20 mulai berdatangan. Panitia penyelenggaraan G20 memastikan akan menerapkan kebijakan travel bubble bagi delegasi negara peserta. Hal ini sejalan dengan upaya menekan laju kasus Covid-19.

Sekretaris Pokja Logistik Bidang Finance Track G20 Rudy Rahmaddi Rudy menjelaskan, panitia menerapkan skema travel bubble sebagai bentuk karantina untuk para delegasi yang datang ke Jakarta. Travel bubble sendiri adalah sistem koridor perjalanan yang bertujuan untuk membagi peserta ke dalam kelompok (bubble) yang berbeda.

Baca Juga : Stok Darah di UDD PMI Kota Banjarmasin Menipis Seiring Meningkatnya Kasus Covid-19

Baca Juga : Lima Siswanya Terkonfirmasi Covid-19, SMAN 1 Tanjung Hentikan Sementara PTM Terbatas

Caranya adalah dengan memisahkan peserta yang memiliki risiko terpapar Covid-19, baik dari sisi riwayat kontak atau riwayat bepergian ke wilayah yang telah terjadi transmisi komunitas dengan masyarakat umum.

“Sejak Sabtu malam, delegasi-delegasi sudah hadir dan sudah kami tangani semua. Seluruh delegasi sejauh ini dipandang layak secara kesehatan untuk mengikuti rangkaian kegiatan,” ujarnya dalam Media Briefing Persiapan 2nd FCBD dan 1st FMCBG G20,FMB9, Senin (14/2/2022).

Rudy Rahmaddi menjelaskan gelaran G20 ini akan diselenggarakan secara hybrid. Sebanyak 389 delegasi akan hadir dalam pertemuan jalur keuangan G20 pada pekan ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 175 delegasi akan hadir secara virtual, sedangkan 214 lainnya akan hadir secara langsung.

“Kedatangan luar negeri pada prinsipnya harus dikarantina dan bentuk karantina yang kami lakukan untuk delegasi adalah travel bubble,” kata Rudy.

Para delegasi, jelas Rudy, dapat lepas dari bubble atau keluar dari area pertemuan setelah pertemuan rampung dan melewati masa sesuai dengan ketentuan karantina. Peserta juga akan menjalani tes dengan metode PCR maupun antigen setiap hari guna memastikan keamanan pertemuan.

“Setelah travel bubble dan pertemuan selesai, tentu mereka bisa lepas dari karantina atau kembali ke negaranya,” kata Rudy.

Baca Juga : Miliki Keunggulan Ini, Pengguna Motor Sport Beralih All New Aerox 155 Connected ABS

Pemisahan juga disertai pembatasan interaksi hanya pada orang di dalam satu kelompok (bubble) yang sama dan penerapan prinsip karantina untuk meminimalisasi risiko penyebaran Covid-19.

“Kami kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Polri, dan BNPB agar bubble ini tidak pecah,” ujarnya.

Rudy menerangkan, agenda pertemuan G20 dibagi dalam dua pertemuan. Pertama adalah pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral G20 yang akan digelar pada 17-18 Februari 2022.

Sementara pertemuan kedua tingkat deputi jalur keuangan G20 akan digelar pada 15-16 Februari 2022. Rudy menjelaskan, kedua pertemuan ini akan digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta. Adapun seluruh penyelenggaraan G20 dipusatkan di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.

“Ada beberapa area khusus di kawasan Gelora Bung Karno yang akan digunakan untuk acara pendukung. Hospitality dinner di Hutan Kota Plataran, program sosial di Stadion Bung Karno, dan official hotel di kawasan Senayan,” katanya.

Berdasarkan data Panitia Jalur Keuangan G20, delegasi yang akan hadir secara fisik, antara lain berasal dari Amerika Serikat, Italia, Uni Eropa, Jepang, Arab Saudi, Afrika Selatan, Prancis, Argentina, Australia, Turki, dan Inggris.Selain menghadiri pertemuan secara fisik, sebagian delegasi asal negara-negara tersebut juga melakukan pertemuan secara virtual.

Adapun negara yang tidak mengirimkan delegasi secara fisik dan hanya menghadiri pertemuan secara virtual, yakni Cina, India, Brazil, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Kanada, dan Jerman. (rizqon)

Editor: Abadi