BANJARMASIN, klikkalsel.com – Warga Jalan Teluk Tiram Darat, kawasan Masjid Jami Teluk Tiram, dihebohkan dengan polemik rencana pemindahan makam seorang tokoh ulama bernama KH Abdus Syukur (Mualim Syukur) ke kawasan Pasar Teluk Tiram Laut.
Makam tokoh ulama yang sudah wafat tahun 1989 di Masjid Jami Teluk Tiram itu, belakangan ini mengundang pro dan kontra masyarakat dan ulama setempat.
Pantauan klikkalsel.com pintu menuju kubah tersebut masih dalam keadaan terkunci. Beberapa petugas kepolisian juga ada di lokasi guna menjaga keamanan makam tersebut.
Muhammad Syaifullah, warga setempat mengatakan, wacana pemindahan makam ini infonya sudah berlangsung sekitar satu bulan yang lalu.
Baca Juga Guru Jaro gelar Haul Datu Kelampayan sekaligus Tasmiyah dan Aqiqah Cucu Kedua
Baca Juga Rasa Syukur Paman Birin di Momen Haul Datu Kalampayan ke-217
“Ahli waris mendapat mimpi dan diminta makam Mualim Syukur itu dipindahkan,” ujarnya, Kamis (4/5/2023).

Namun, permintaan ahli waris tersebut mengundang berbagai pendapat dari masyarakat setempat karena ada yang setuju dan ada juga tidak.
“Yang tidak setuju menunjukkan surat wasiat milik beliau. Isinya tertulis bahwa beliau memang meminta dimakamkan di depan pengimaman Masjid Teluk Tiram,” jelasnya.
Hingga tadi pagi, pihak kepolisian dari Polsek Banjarmasin Barat dan juga pengacara berhadir di masjid tersebut untuk menengahi dua pihak terkait perpindahan makam tersebut.
“Mereka dibawa ke Polsek Banjarmasin Barat untuk melakukan mediasi. Jadi masih menunggu keputusannya, apakah makamnya jadi dipindah atau tidak,” tuturnya.
Kendati demikian, Syaifullah sebagai warga mengaku tidak ikut campur dalam persoalan pemindahan makan.
“Saya tidak ikut campur saya netral saja yang penting baik aja,” pungkasnya. (airlangga)
Editor: Abadi