Peserta Kenal Medan Divisi Panjat Tabing TWKM 31 Dibekali Materi Pembuatan Jalur Pemanjatan

Salah seorang istruktur Sekolah Panjat Tebing Merah Putih, memperagakan tata cara membuat celah di tebing secara manual dengan menggunakan bor dan palu khusus tebing alam. (foto : arif/klikkalsel)

KANDANGAN, klikkalsel – Peserta kenal medan divisi panjat tebing yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, dibekali materi tentang pembuatan jalur panjat tebing alam oleh tim Sekolah Panjat Tebing Merah Putih.

Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Batu Laki, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini, merupakan salah satu rangkaian Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) ke-31 tahun 2019 yang digelar olah Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Meratus Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, pada 21 hingga 26 Oktober 2019.

Sebelum membuat jalur pemanjatan, peserta terlebih dahulu diajarkan tentang bagaimana cara memasang pengaman di tebing yang belum memiliki celah untuk memasukkan atau mengaitkan pengaman.

Untuk itu, oleh tim instruktur, peserta secara bergantian diminta membuat celah tersebut secara manual dengan palu dan bor khusus tebing alam.

Kepala Sekolah Panjat Tebing Merah, Tedi Ixidiana mengatakan, proses pemasangan pengaman merupakan bagian yang sangat penting untuk pengembangan tebing agar ke depannya menarik minat pemanjat lain untuk datang melakukan pemanjatan ke Tebing Batu Laki.

Karena nantinya pengaman tersebut bersifat permanen dan akan digunakan oleh pemanjat lain, ia pun menegaskan, dalam pemasangan pengaman tidak boleh ada sedikit saja kesalahan.

“Karena kesalahan pada pemasangan pengaman akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Tedi menambahkan, selain membuat celah di tebing secara manual, peserta juga mendapatkan materi lainnya yakni, ascending descendi dan tata cara pemasangan pengaman seperti pengaman sisip, pengaman pegas, pengaman alam dan lain-lainya.

Sementara, Koordinator kenal medan divisi panjat tebing TWKM ke-31, M Fajriannor mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 32 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

“Hari ini kita melakukan kegiatan pelatihan dan pemasangam ancour, pemasangan pengaman dan pembuatan jalur tebing,” ujarnya.

Fajeri juga mengatakan, kegiatan ini dapat terlaksana salah satunya berkat dukungan pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

“Alhamdulillah pemerintah setempat sangat mendukung kegiatan kita, untuk itu kami mengucapkan rasa terimakasih kami yang terhingga kepada pemerintah Kabupaten HSS,” pungkasnya. (arif)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan