Pesawat Pertama di Langit Borneo Mendarat di Sungai Tabuk: Bagian 1

Potret pesawat Poulet mendarat di sungai tabuk Banjarmasin (Sumber: Mansyur)

Akibatnya, Sejumlah dana yang lumayan besar dikeluarkan setiap tahun untuk dipakai membuat tanggul. Pada tahun itu juga jalan di sisi darat dilebarkan hingga satu meter.

Setelah mendarat di Bumi Antasari, Poulet kemudian tinggal di Banjarmasin selama lima hari. Masyarakat Banjar saat itu sangat antusias. Bahkan kontrolir Kota Banjarmasin, Christan ikut melakukan penerbangan pertama selama Poulet ada di Banjarmasin.

Selama itu, Poulet melakukan sembilan kali putaran penerbangan di atas langit Banjarmasin. Uniknya dengan penumpang bergantian, termasuk tiga wanita.

“Surat Kabar De locomotief, edisi 30 Desember 1920 menuliskan Poulet telah mencapai kesuksesan luar biasa di sini. Meski letak lapangan terbangnya terpencil, banyak penonton dari berbagai daerah datang. Poulet melakukan atraksi penerbangan dengan mengajak 58 penumpang dalam tiga hari,” ceritanya.

Karena antusiasnya, bukan hanya dihadiri kontrolir, pemimpin Kota Banjarmasin, Residen Hens bahkan ikut hadir di lapangan terbang tersebut. Penduduk berduyun-duyun dari semua wilayah di Kalimantan untuk melihat penerbang terkenal. Selama lima hari, ribuan orang menyemangati penerbang terkenal asal Perancis tersebut.

“Demikian dikabarkan Koran Bataviaasch Nieuwsblad, edisi 22 dan 24 Desember 1920, dalam artikelnya ‘Poulet di Banjarmasin’,” tuturnya.

“Hal ini terlihat dari dua dokumentasi foto KITLV, menunjukkan bahwa pemerintah Hindia Belanda menyambut baik kedatangan Poulet. Pada hari keberadaannya di Banjarmasin, begitu dielu-elukan perwakilan pemerintah Hindia Belanda maupun masyarakat Banjar. Bagai burung besi dengan pandangan takjub,” sambungnya.

Keberadaan pesawat yang dipiloti Poulet menjadi atraksi pesawat menarik bagi ambtenaar Belanda maupun masyarakat yang melihatnya bagai tontonan langka seumur hidup.

Masyarakat Banjar berkumpul di depan sebuah bangunan Bar dan Restoran di area lapangan udara Sungai tabuk.

Bahkan koran De Sumatra Post, edisi 30 Desember 1920 membuat berita bombastis. Kurang dari 96.000 orang menyemangati penerbang terkenal asal Perancis tersebut.

Pasalnya, ini adalah penerbang pertama yang terbang di atas Kalimantan. Poulet sukses besar di Bandjermasin. Selanjutnya setelah beberapa hari Poulet berencana akan melakukan penerbangan ke Medan melalui Surabaya.

“Dalam atraksi beberapa hari sebelumnya di Jogja, Pujian juga diberikan kontributor koran Bataviaasch Nieuwsblad edisi 9 September 2020 dan De Preanger-Bode edisi 07 September 1920. Poulet juga meraup sukses besar dan mendatangkan antusiasme masyarakat. Poulet disambut atas nama warga dengan pidato dan anggur kehormatan. Lagu Marseillaise dan Wilhelmus pun dikumandangkan. Bahkan beberapa souvenir tokoh wayang yang indah ditawarkan kepadanya. Dari Jogja, kemudian Poulet akan berangkat ke Surabaya, melalui Semarang, Makasser, Bandjermasin, Medan dan Singapura. Disana ia akan menerima mesin barunya, untuk melanjutkan perjalanannya ke Australia,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi