Pertama di Indonesia, KRB Kalsel dan Mapala Piranha Komitmen Majukan Pusat Konservasi Terbesar di Kalsel

Ketua Mapala Piranha Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM, Syaima Melianti menandatanggani MoU dengan BLUD KRB Provinsi Kalasel (Foto: Mapala Piranha)

BANJARBARU, klikkalsel.com – Guna menunjukkan keseriusannya dalam bidang lingkungan, Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (FPK ULM) yang tergabung di Mapala Piranha melakukan kerjasama kegiatan konservasi dan kepecintaalaman bersama Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Kebun Raya Banua (KRB) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Mapala Piranha dengan BLUD KRB Provinsi Kalsel di Gedung Aromatik Kebun Raya Banua, Rabu (23/2/2022) lalu.

Nota kesepahaman kerjasama ini merupakan kali pertama dilaksanakan di tanah air Indonesia, antara Mahasiswa Pecinta Alam dengan pihak pemerintah provinsi setempat.

Dari 5 Kebun Raya yang dikelola pemerintah pusat, 35 oleh Pemerintah Kabupaten atau Kota sampai tingkat Provinsi, dan 2 yang sudah di kelola perguruan tinggi di Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan Universitas Halouleo Sulawesi Tenggara.

Menanggapi hal itu, Ketua Mapala Piranha FPK ULM, Syaima Melianti, mengaku sangat senang sekaligus bangga Mapala Piranha bisa dipercaya sebagai partner kerjasama membangun dan memajukan sebuah pusat penyelamatan sekaligus konservasi lingkungan terbesar di Pulau Kalimantan.

“Alhamdulillah kita sudah teken MoU hari ini. Sebenarnya kerjasama ini sudah dilaksanakan sejak tahun lalu. Kita sempat bantu tanam pohon-pohon endemik di lingkungan sini. Tapi tahun ini baru bisa melaksanakan komitmennya,” kata Syaima, Jumat (25/2/2022).

Menurutnya, jerih payah kawan-kawan Mapala Piranha selama bertahun-tahun menyuarakan kegiatan konservasi lingkungan dan aksi sosial belakangan ini, mulai dilirik oleh segenap instansi yang visi dan misinya dapat bersinergi bersama Mapala Piranha.

“Ini adalah bukti keseriusan Mapala Piranha dalam pelestarian lingkungan,” imbuhnya.

Baca Juga : 14 Pejabat Eselon II Pemprov Kalsel Bergeser Jabatan, Berikut Daftarnya

Baca Juga : Bisakah Uang Korban Arisan Online Kembali dan Si Bandar Dikenakan Pasal Berlapis?

Sementara itu, Kepala BLUD Kebun Raya Banua Balitbangda Kalsel, Agung Sriyono mengatakan penandatangan MoU tersebut merupakan bentuk komitmen antara Kebun Raya Banua Balitbangda Kalsel dengan Mapala Piranha dalam rangka kerjasama selama 5 tahun ke depan untuk kegiatan konservasi dan kepecintaalaman di lokasi yang luasnya 103 hektar itu.

Dimana kedua belah pihak bersepakat untuk membangun Kebun Raya Banua sebagai lokasi yang dapat dijadikan, baik lokasi wisata keluarga, taman edukasi dan bermain anak serta penelitian di bidang konservasi sumber daya alam.

“Ini kali pertama di Indonesia. Ada lima hal yang kita laksanakan bersama kawan-kawan Mapala disini. Konservasi, penelitian, pendidikan, jasa lingkungan dan wisata edukasi,” ujarnya.

Foto bersama Mapala Piranha Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM dengan BLUD KRB Provinsi Kalsel (Foto:Mapala Piranha)

Agung ingin bersama Mapala Piranha bisa saling memperkuat dan saling melengkapi dalam hubungan kerjasama nanti. Sehingga, pemanfaatan Kebun Raya dapat dilakukan secara optimal untuk masyarakat yang berkunjung.

Diketahui, KRB merupakan wahana konservasi alam, yang sekaligus bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Di dalamnya terdapat beberapa zona tanaman meliputi tanaman buah, obat-obatan, bunga, kayu dan lainnya.

KRB juga dilengkapi dengan taman labirin berukuran besar yang di media sosial mulai marak dikunjungi oleh wisatawan lokal hingga luar daerah.

Kemudian taman bermain dan fasilitas yang menyenangkan para anak pun kerap menjadi pemandangan tersendiri jika berkunjung ke lokasi tersebut.

Ke depannya KRB akan menjadi wahana wisata lingkungan terluas, terbesar dan terlengkap di Kalimantan. Di dalamnya terdapat berbagai tanaman lokal khas Kalimantan Selatan. Seperti Pohon Kayu Besi, Kayu Ulin yang semakin langka. (airlangga)

Editor: Abadi