BANJARMASIN, klikkalsel.com – Berbagai macam upaya hingga saat ini terus dilakukan untuk menekan angka stunting di Kota Banjarmasin, salah satu langkah baru yang dilakukan yakni dengan melakukan peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusianya (SDM).
Upaya tersebut secara cepat dilakukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) dengan memperkuat kapasitas seluruh unsur di lini terdepan, dari camat, lurah, hingga petugas Puskesmas.
Peningkatan SDM tersebut dilakukan melalui kegiatan Tim Koordinasi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kota Banjarmasin yang digelar selama dua hari, 1–2 Juli 2025.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Machli Riyadi mengatakan, bahwa penanganan stunting memerlukan strategi nyata, sinergi, serta pemahaman regulasi yang terus berkembang.
“Hari ini saya mewakili Wali Kota dan Ibu Ketua TP PKK untuk memastikan bahwa seluruh pelaksana percepatan penanganan stunting di Banjarmasin mendapatkan penguatan kapasitas yang konkret,” ujarnya, Selasa (1/6/2025).
Baca Juga Dinas Kesehatan Gandeng FKUB Dalam Upaya Penurunan Stunting di Kabupaten Balangan
Baca Juga Retribusi Minol Dihapus, Pemko Tingkatkan Pengawasan dan Pengendalian
“Ini bukan hanya soal menurunkan angka, tapi soal menyelamatkan generasi penerus bangsa,” sambungnya.
Menurutnya, penguatan harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari sisi perencanaan, pelaksanaan, hingga faktor pengawasan.
Untuk itu, dengan menggaet narasumber dari Kementerian Dalam Negeri serta pemateri lainnya yang berkompeten, langkah penguatan kapasitas ini diharapkan bisa menjadi langkah solutif.
“Kami mengundang seluruh komponen dari kecamatan, kelurahan, Puskesmas, termasuk para nutrisionis, perawat, dan bidan,” tuturnya.
“Karena kita sama-sama tahu, stunting adalah masalah gizi kronis yang membutuhkan intervensi langsung dari tenaga medis di lapangan,” tambahnya.
Kendati demikian ia mengakui bahwa selama ini kelemahan utama dalam penanganan stunting adalah lemahnya sistem pengawasan dan sinergi antar instansi.
“Kami tidak ingin hanya bergerak di atas kertas. Penguatan pengawasan akan jadi prioritas tahun ini. Karena kalau pengawasannya lemah, maka akurasi data dan intervensi lapangan juga akan keliru,” jelasnya.
Ia menuturkan, tahun 2025 harus menjadi momentum awal untuk menentukan hasil evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh di tahun depan. Meski Pemko Banjarmasin optimis angka stunting bisa ditekan secara signifikan.
“Dimulai tahun ini, hasilnya dievaluasi tahun depan. Kita tidak bisa berharap hasil instan, tapi kita harus mulai dari sekarang,” bebernya.
“Optimisme ini sejalan dengan misi utama Wali Kota, menciptakan generasi penerus yang cerdas, sehat, dan berkarakter. Penurunan stunting adalah bagian tak terpisahkan dari itu,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran