Penghargaan Tertinggi, Gerdayak Indonesia Berikan Bintang Medali Kehormatan Kepada Bupati Tabalong

Ketua Umum Gerdayak Indonesia, Yansen Binti ketika memberikan penghargaan kepada Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani

TANJUNG, Klikkalsel.com – Ketua Umum Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Indonesia, Yansen Binti melakukan kunjungan kepada Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani di Pendopo Bersinar, Sabtu (14/2/2022).

Diketahui, dikesempatan itu Gerdayak Indonesia menganugerahkan penghargaan tertinggi yaitu berupa bintang medali kehormatan, sebagai tambahan motivasi untuk pimpinan daerah guna memacu pelayanan terhadap masyarakat di Tabalong.

Ketua Gerdayak Indonesia, Yansen Binti mengatakan, kedatangannya ke Bumi Saraba Kawa untuk memberikan penghargaan ke kabupaten Tabalong lewat Bupati atas capaian yang telah diraih Bumi Sarabakawa.

“Ini semua tentu dari ketulusan Bupati dan tim membuat hasil bagi daerah dan masyarakat” sebutnya.

Menurutnya, Bupati Anang tidak memilih dalam melayani masyarakatnya, walau di Tabalong beragam suku namun tidak pernah membeda-bedakan.

Baca Juga Pelatihan BLK Tanjung Kembali Dibuka, Disnaker Tabalong Siapkan 4 Kejuruan

Baca Juga Gantikan AKBP Riza Muttaqin, AKBP Anib Bastian Nakodai Polres Tabalong

“Penghargaan ini diberikan karena Bupati Tabalong juga mampu memperhatikan warga Dayak di daerahnya,” tutupnya.

Sementara Bupati Tabalong menuturkan, banyaknya orhanisasi dayak menunjukan eksistensinya di publik,” yang penting, bagaimana orhanisasi ini memberikan manfaat pada kita di Kalimantan khususnya di Tabalong,” ungkapnya.

Selain itu, Anang berpendapat bahwa Gerdayak Tabalong selama ini telah memberikan yang terbaik untuk Bumi Saraba Kawa.

Menurut Anang, peran Gerdayak Tabalong saat ini dapat menjalankan stabilisator yang bagus,” Ketika ada masalah mereka masuk, akhirnya ujungnya ada solusi,” katanya.

Selain itu, Bupati Anang menyinggung mengenai batik Tabalong yang terdapat beberapa motif didalamnya termasuk dayak.

Ia menyebutkan bahwa batik Tabalong sebagai batik persatuan, karena didalamnya ada telawang dayak, gigi hauran sasirangan, dan langsat tanjung.

“Kami memposisikan dayak diatas, semuanya setuju. Gigi haruan orang banjar, setuju dan langsat juga oke,” jelas Anang.

“Artinya dayak dan banjar tidak bisa kita hilangkan, dan orang luar menyatu dalam langsat tanjung,” tambahnya.

Ia berharap segala upaya yang sudah dilakukan untuk terus dijaga, sesuai visi misi Gerdayak agar bisa memberikan subangsih yang maksimal kepada upaya pembangunan di Tabalong. (Dilah/adv)

Editor: Abadi