Pemko Banjarbaru Percepat Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting

BANJARBARU, klikkalsel.com – Mewujudkan percepatan program Bangga Kencana dan upaya penurunan stunting, Pemko Banjarbaru melalui DP2KBPMP2A Banjarbaru, menyelenggarakan Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) dan Sosialisasi RANPASTI Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) 2022.

Kegiatan yang bertema “Melalui Konvergensi Lintas Sektor Mewujudkan Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting”, dibuka langsung Wakil Walikota Banjarbaru Wartono, di Aula Gawi Sabarataan, Selasa (21/06/2022).

Wartono menjelaskan, diadakannya Rakerda dan Sosialisasi ini untuk mengejar target nasional, yaitu angka stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.

“Karena secara nasional angka stunting ini di 2024 itu 14 persen, tentu Banjarbaru harus mengejar,” katanya.

Dia juga menjelaskan, permasalahan stunting harus diselesaikan secara tuntas dari hulu ke hilir.

“Kami sangat mengapresiasi, juga berpesan masalah data dan lain-lain, juga kami sampaikan tadi angka stunting Banjarbaru kalau bisa itu diselesaikan juga mulai dari hulu ke hilir, mulai dari pernikahan dan lain-lain,” imbuhnya.

Baca Juga : Pemko Banjarbaru Serius Realisasikan Program Home Care Lansia dan Disabilitas

Baca Juga : Cegah Stunting, DP3AP2KB Tabalong Upayakan Catin Dapat Pendampingan Konseling dan Kesehatan

Peserta dari Rakerda dan Sosialisasi ini berjumlah 95 orang yang terdiri dari SKPD terkait, Lembaga Pendidikan, TP PKK, IBI, dan PKB di lingkup Pemko Banjarbaru.

Untuk diketahui, ada tiga arahan Presiden RI Joko Widodo pada Ratas Percepatan Penurunan Stunting 11 Januari 2022.

Yang pertama, pastikan di 2022 penurunan stunting lebih dari 3 persen, atau paling sedikit 3 persen. Oleh karena itu, intervensi spesifik dan intervensi sensitif harus benar-benar dijalankan dengan baik.

Yang kedua, jangan hanya terbentuk tim sampai tingkat desa, tetapi jadikan upaya pengentasan stunting menjadi gerakan bersama yang melibatkan PKK, Tokoh Agama, Posyandu, dan lainnya.

Yang ketiga, pastikan percepatan penurunan stunting di tahun 2022 sudah dianggarkan di APBN maupun APBD, dan jangan terkena kebijakan realokasi. (adv/nida)

Editor : Hery Murdi