Pemko Banjarbaru Serius Realisasikan Program Home Care Lansia dan Disabilitas

BANJARBARU, klikkalsel.com – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru sangat serius menjalankan dan merealisasikan program Home Care dengan sasaran Lanjut Usia (Lansia) dan Penyandang Disabilitas se-Kota Banjarbaru.

Program ini kembali dibahas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kesejahteraan Sosial Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Banjarbaru, serta Sosialisasi Pelayanan Home Care Bagi Lansia dan Penyandang Disabilitas Kota Banjarbaru, bertempat di Aula Dinas Sosial Kota Banjarbaru, Rabu (8/6/2022).

Tercatat ratusan warga Banjarbaru telah mendapat dan memanfaatkan program ini, dengan layanan pendamping dan perawatan lanjut usia dan penyandang disabilitas dirumah atau lingkungan keluarga.

Dalam pelaksanaannya ada sebanyak 110 orang terbagi menjadi, 90 lansia dan 20 penyandang disabilitas telah mendapat perhatian khusus dari Pemko Banjarbaru, dengan memberikan bantuan berupa paket sembako setiap bulan dan makanan siap saji setiap hari, serta layanan Kesehatan dengan mendatangi kerumah-rumah lansia dan penyandang disabiltas.

Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru H. Said Abdullah, usai membuka sosialiasi tersebut mengatakan, terselenggaranya sosialisasi ini agar program unggulan Walikota Banjarbaru betul-betul tepat sasaran.

“Pelaksana Home Care ini ada yang di Dinkes, Rumah Sakit Idaman dan Dinsos yang mempunyai kapling masing-masing. InsyaAllah kalau semua program ini tepat sasaran dan berjalan lancar akan terjadi perubahan pelayanan yang signifikan dimasyarakat,” katanya.

Baca Juga : Wakil Walikota Banjarbaru Ajak Warga Bersama-sama Melestarikan Lingkungan

Baca Juga : Tanggapi Surat Menteri PANRB, Pemko Banjarbaru Akan Petakan Pegawai Honorer

Menyinggung permasalahan para tunanetra yang belum terjamah oleh Pemko Banjarbaru, Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru menjelaskan, para tunanetra ini sudah diberikan solusi dengan memberikan tempat dan fasilitas.

“Tapi diantara mereka memang tidak mau dengan program ini, mereka lebih enjoy diluar. Karena kalau ikut dalam program kami maka mereka salah satu syaratnya tidak ada lagi berminta-minta dijalan. Sedangkan mereka tidak mau untuk dihentikan berminta-minta,” ujar Said.

Dia melanjutkan, para tunanetra yang lebih tidak ikut dalam program Home Care ini sudah beberapa kali ditegur oleh petugas untuk tidak lagi melakukan berminta-minta.

“Namun kini mereka ini ada pengelolanya yang mengambil untung dari kegiatan tersebut,” ucapnya.

Sisi lain, para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) Kota Banjarbaru, mereka sangat anti terhadap kegiatan berminta-minta ini. Mereka lebih mengandalkan untuk melakukan jual beli dan membuka praktek pijat.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Banjarbaru Rokhyat Riyadi menyampaikan, dari 90 orang lansia yang terdaftar dalam program Home Care ada satu orang yang telah meninggal dunia.

“Lansia yang meninggal dunia ini berasal dari daerah Kelurahan Mentaos. Jadi jumlah para lansia yang tergabung dalam program Home Care ini berkurang dari 90 orang menjadi 89 orang,” tuturnya.

Dalam pelaksanaan program Home Care ini Pemko Banjarbaru tidak membedakan perlakuan dalam segala ikhwal, yang berhubungan dengan kewarganegaraan, suku, agama, ras, golongan maupun jenis kelamin.

Untuk itu, Pemko Banjarbaru terus berkomitmen dalam menyukseskan program Home Care untuk menciptakan Banjarbaru Kota Idaman bagi setiap insan. Agar masyarakat sehat sabarataan, Home Care sebagai solusi dan jawaban. (adv/nida)

Editor : Akhmad