PDAM Bandarmasin Rapid Open Sebagai Ajang Cari Bakat

Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina coba bermain catur bersama Dirut PDAM Bandarmasih, Yudha Ahmadi.(foto : iyan/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel.com– Sebanyak 165 pecatur dari berbagai usia ikuti kejuaraan catur yang digelar PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin.

Pelaksanaan tersebut sudah memasuki hari kedua, Sabtu (1/2/2020) di Aula PDAM Bandarmasih Banjarmasin.

Namun, para pecatur bergelar master yang masuk dalam unggulan belum terbendung di ajang PDAM Bandarmasin Rapid Open HUT PDAM ke-47 Banjarmasin yang digelar di aula PDM Bandarmasih.

Setelah melalui babak kelima, para pecatur seperti satu satunya master fide (MF), M Miftahul Hudany asal Banjarbaru, memimpin klasemen sementara dengan raihan 12 poin atau sudah mengantongi 4 kali kemenangan.

Diperingkat kedua, master nasional (MN) Bambang Rono dari Banjarbaru juga tak mau kalah dengan raihan 12 poin. Berikutnya, di peringkat ketiga MN Fahruroji dari Tabalong disusul MN Kusnariadi dari Tanah Bumbu dan MN Antung Salamat dari Kalimantan Tengah yang juga sama-sama mengoleksi poin 12.

Merajalelanya catur bergelar master tidak diikuti dua pecatur bergelar master nasional lainnya yakni Imran asal Banjarmasin dan Amak Tambusai Kalteng, di babak kelima ia hanya mampu menang dua kali atau mengumpulkan poin 6 dari 4 pertandingan.

Dalam kejuaraan ini sebelum dimulai terlebih dahulu di gelar laga ekshibisi tercepat 15 menit antara Walikota Banjarmasin Ibnu Sina melawan Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Yudha Ahmadi.

“Saya suka semua cabang olahraga, namun hanya catur yang menurut saya sulit karena harus menguras pikiran, beruntung tadi saat main bisa menang berkat ada yang memberi bisikan dari belakang dan samping sehingga mampu menang,” kata Ibnu Sina, usai laga eksibisi yang dimenangkannya.

Usai laga, ternyata catur menurut Ibnu Sina merupakan olahraga yang menyenangkan, tidak selalu menguras pikiran seperti yang dia bayangkan sebelumnya.

Sementara Yudha Ahmadi mengatakan kejuaraan catur ini diikuti oleh 165 pecatur baik itu dari Kalimantan Selatan maupun dari Kalimantan Tengah.

“Dari Kalteng juga ada yang ikut. Ini kejuaraan tahunan dan kami berharap kejuaraan catur akan terus kita gelar setiap tahunnya dalam setiap perayaan HUT PDAM,” jelas dia.

Selain pecatur bergelar master masyarakat biasa pun banyak yang ikut termasuk juga pecatur cilik berbakat M Fakhri Aini yang baru berumur 11 tahun.

Diajang ini Fakhri menghadapi pecatur pecatur tangguh dan yang umurnya jauh lebih tua dari dirinya. Hari menganggap ajang ini sebagai pemanasan sebelum dia terjun di ajang Grand final catur Junior Master Sabtu 8 Februari 2020 nanti di Mangga Dua Square ground floor Hall A Jakarta.

Sayang hingga memasuki babak lima sudah mengalami dua kali kekalahan dan dua kali kemenangan meski demikian pulau pari masih tetap terbuka untuk lolos ke babak selanjutnya.

“Semoga di babak selanjutnya bisa memenangkan pertandingan,” harapnya.(iyan)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan