Pasar Tergenang Banjir, Pedagang Mengeluh : Yang Susah Makin Tambah Susah

Pasar Murakata Barabai yang digenangi air dan terlihat sangat sepi. (Foto : Dayat/klikkalsel.com)

BARABAI, klikkalsel.com – Sejumlah titik di Kota Barabai kembali dilanda banjir yang ketiga kalinya dalam satu bulan November ini, atau yang keempat kalinya dalam tahun 2021.

Akibat dari banjir tersebut, warga Bumi Murakata kembali merasa dilema dengan kenyataan pahit yang harus dihadapi. Terlebih lagi, mereka yang menyambung kehidupan pada sektor pasar, sebab pasar masih tergenang banjir, dan ditambah lagi masih tetap harus membayar biaya parkir yang turut menambah kesulitan mereka.

Menurut salah satu pedagang Pasar Murakata yang identitasnya tidak ingin dimediakan Jum’at (26/11/2021), sudah kesekian kalinya mendapati banjir pada lokasi lapak jualan. Ditambah lagi, dalam kondisi tersebut masih tetap membayar biaya parkir melewati portal Pasar Murakata untuk berjualan.

“Yang susah makin tambah susah,” keluhnya.

Lebih lanjut, dengan kondisi demikian, jualannya pun sangat sepi. Menurutnya, seharusnya pemerintah berbenah melihat kondisi yang serba sulit ini.

“Dulu waktu bupati debat visi-misi, berbicara banyak cara untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa harus berpatok pada sektor parkir yang banyak dikeluhkan masyarakat. Sekarang, kenyataannya malah full 24 jam,” bebernya.

Kemudian, Timah Penjaga Toko Sepatu di Pasar 3 Murakata menuturkan, kondisi pasar sejak pagi sudah tergenang. Dampak tergenangnya air tersebut, tidak ada satupun pengunjung maupun pembeli yang singgah di tokonya.

“Biasanya sehari dapat aja lima pasang, hari ini sangat sepit tidak ada yang terjual,” ucapnya.

Baca Juga : Debit Air Meluap, HST Kembali Alami Banjir Yang Ketiga Dalam Satu Bulan

Baca Juga : Pipa PDAM Bocor, Air Genangi Kawasan Jalan A Yani Kilometer 2

Sementara itu, Reza Penjaga Toko Meubel di Pasar 2 Murakata juga berucap, Air di ruas jalan depan tokonya setinggi lutut. Terlebih lagi, debit air masih terus meningkat secara perlahan dan dikhawatirkan merambat ke barang jualannya.

Menurutnya, lokasi Pasar 2 Murakata tersebut merupakan titik terendah diantara pasar yang lainnya. Terlebih lagi, pada saat penurunan debit air, lokasi ini pun juga sangat lamban turun yang diduga banyak terdapat sumbatan pada drainase sekitar lokasi pasar tersebut.

Selain itu, adanya titik portal yang di depan ruas jalan toko tersebut dirasa turut berperan untuk membendung air sekitar toko hingga menggenang.

“Hari ini tidak ada laku jualan. Tadi parkir sempat berjalan, kami tetap bayar ada yang jaga. Tapi pas naik air setinggi ini yang jaga sudah tidak ada lagi,” bebernya.

Reza pun menyarankan, adanya pembersihan drainase sekitar lokasi pasar, serta lokasi ruas jalan sekitar pasar tersebut menurutnya juga perlu ditinggikan, agar genangan air dapat diminimalisir, bahkan diatasi.

Selanjutnya, Rani Penjaga Odong-odong dan Penjual Mainan di Pasar 3 Murakata juga merasakan hal yang sama. Sepinya jualan dan tidak adanya pengunjung yang bermain pada odong-odongnya.

Menurutnya, selain daripada kondisi banjir, hadirnya portal parkir tersebut berpengaruh besar membuat orang tidak banyak berkunjung ke pasar.

“Parkir tetap bayar, jualan tidak laku, tidak ada yang bermain. Kondsisi ekonomi semakin sulit mas, barang yang ini aja masih utang. Toko-toko pun banyak yang tutup golong tikar disini mas,” keluhnya.

Sementara itu, hingga malam hari ini, sebagian titik ruas jalan, perumahan di Kota Barabai masih digenangi air. Sebagian masyarakat yang rumahnya tergenang pun ada yang menungsi untuk mengamankan harta benda, serta beristirahat. (dayat)

Editor : Akhmad