Para Petugas Mendaki Pegunungan Meratus dan Lewati Hutan Belantara Monitoring Pesta Demokrasi di Desa Juhu

BARABAI, klikkalsel.com – Menjelang pelaksanaan pemilihan Pembakal (Kepala Desa) serentak di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang tinggal dua hari lagi menuju pemungutan suara, sejumlah petugas pun tampak sibuk mempersiapkan segala keperluan di lapangan.

Salah satu lokasi terjauh yang melaksanakan Pesta Demokrasi tersebut adalah Desa Juhu, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) yang berada di Kaki Pegunungan Meratus HST. Demi lancarnya pelaksanaan tersebut, Camat BAT yang didampingi Aparat Desa Juhu, TNI-Polri, serta Satpol PP turut mendaki gunung memonitoring langsung persiapan hingga pelaksanaan pilbakal setempat.

Misradi selaku Camat Batang Alai Timur kepada klikkalsel pada hari Minggu (21/11/2021) mengungkapkan, Pihaknya terjun mendaki Pegunungan Meratus dan melewati hutan belantara ingin monitoring langsung pelaksanaan Pilbakal di Desa Juhu.

“Mengapa kami melakukan monitoring di Desa Juhu, Karena memang lokasi ini dari segi geografis cukup jauh dan terisolir, sehingga perlu pengawasan dan monitoring yang lebih bagus,” ungkap Misradi ketika istirahat sejenak Puncak Penitiranggang yang merupakan titik sinyal terakhir.

Lebih lanjut, perjalanan ke Desa Juhu sendiri tidak ada akses transportasi yang bisa digunakan. Untuk mencapai desa tersebut, pihaknya harus melewati jalan setapak dengan mendaki gunung dan melewati hutan belantara yang tentunya sangat berbahaya.

Kemudian, untuk jarak menuju Desa Juhu sendiri, jika dihitung dari pusat Kota Barabai HST sekitar 98 kilometer. Terhitung, sekitar 38 kilometer dari pusat kota menuju Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur yang merupakan titik terakhir akses transportasi roda dua ataupun roda empat.

 

Setelahnya, alat transportasi baik itu roda dua maupun roda empat dapat dititipkan dengan warga setempat dan kemudian dilanjutkan perjalanan dengan jalan setapak memasuki kawasan pegunungan dan hutan.

Secara umum, perjalanan menuju Desa Juhu diperlukan dua hari dengan melewati dua gunung besar, yaitu Gunung Penitiranggang dan Gunung Kilai. Biasanya pada hari pertama harus camp/bermalam di Pondok Aing Muhut yang berada di kaki Gunung Penitiranggan. Kemudian, pada hari kedua dilanjutkan mendaki Gunung Kilai hingga mencapai desa, begitupun juga yang dilakukan oleh tim monitoring pilbakal tersebut.

Desa Juhu sendiri berada di kaki gunung Kilai, yang berdampingan dengan Gunung Besar Halau-halau yang merupakan puncak tertinggi Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan dengan ketinggian 1.901 Mdpl.

Pada keberangkatan tim monitoring tersebut, Pihak Kecamatan BAT yang didampingi para petugas turut pula dibantu oleh empat orang warga lokal yang bertindak sebagai porter yang membawakan barang-barang maupun logistik selama perjalanan.

“Alhamdulillah, kami dapat dukungan dari kawan-kawan Polres, TNI, Pol PP, serta warga lokal, sehingga kami bisa dengan tenang melakukan perjalanan ini dan merasa aman juga dalam rangka pelaksanaan pilbakal ini,” bebernya.

Meskipun Desa Juhu tersebut sangat jauh, akan tetapi partisipasi masyarakt dalam pilbakal tersebut cukup banyak dengan jumlah 148 daftar pemilih tetap (DPT) dengan 1 tempat pemungutan suara (TPS).

Dalam perjalanan tersebut, direncanakan selama lima hari. Dengan agenda 21-22 November perjalanan menuju Desa Juhu, 23 November monitoring puncak pesta demokrasi yakni pemungutan suara, dan 24-25 November perjalanan pulang kembali ke Kantor Kecamatan BAT.

Dengan adanya monitoring dan dukungan tersebut, diharapkan kegiatan pilbakal di Desa Juhu berjalan dengan lancar, serta terpilih pembakal yang benar-benar melayani aspirasi masyarakat. Sehingga, dalam rangka pelaksanaan pembangunan di desa tersebut akan memperoleh dukungan masyarakat secara penuh.

Selain itu, dari sisi Pemerintahan tentunya setelah adanya pembakal terpilih secara definitif akan mengakhiri tugas Pj Pembakal, sehingga memudahkan dalam rangka koordinasi dengan Kecamatan kedepannya.

“Semoga, pelaksanaan pilbakal serentak ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar, ikuti aturan yang ada, agar kedepannya pembangunan di desa-desa akan memperoleh dukungan masyarakat secara penuh,” tutupnya. (dayat)

Editor : Akhmad