Sosial  

Paman Birin Lepas Pendistribusian Makanan Tambahan Untuk 11 Ribu Lebih Balita se-Kalsel

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melepas keberangkatan pendistribusian 14 truk bermuatan telur ayam untuk 11 ribu lebih balita ke 13 kabupaten/kota.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor melepas iring-iringan distribusi 14 truk muatan telur ayam sebagai makanan tambahan protein hewani untuk balita stunting dan berat badan kurang (under weight) di Halaman Mahligai Pancasila Banjarmasin, Sabtu (11/11/2023).

Pendistribusian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa telur untuk anak usia 6 – 23 bulan ke 13 Kabupaten/Kota se-Kalsel ini sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Banua.
Target sasaran PMT protein hewani berupa 14 truk telur ini, diperuntukkan bagi 5.675 balita dan balita under weight sebanyak 6.182 orang.

Paman Birin, sapaan akrab gubernur menyampaikan apresiasi kepada seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalsel beserta mitra kerja Pemerintah Provinsi, yang berkolaborasi terus untuk mengimplementasikan berbagai macam intervensi, agar angka stunting dapat diturunkan, khususnya melalui PMT.

Melalui intervensi kegiatan PMT, sebutnya, diharapkan mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asupan makanan bergizi anak-anak, sehingga Provinsi Kalsel dapat memiliki anak-anak yang tangguh, kuat, cerdas dan bebas stunting.

Baca Juga Dukung 1000 Hari Pertama Balita, Alfamart Berkolaborasi Dengan Zwitsal

Baca Juga Lima Pemda Belum Berlakukan ETPD Jadi Atensi Gubernur Kalsel

Dia mengingatkan, pembangunan sumber daya manusia berkualitas adalah amanat prioritas pembangunan nasional dan tertuang dalam program prioritas Kalsel.

Pembangunan manusia yang berkualitas ujarnya lagi, tidak akan tercapai jika anak-anak mengalami status gizi stunting dan berat badan kurang. PAM protein hewani ini, merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita.

Kegiatan PMT ini perlu disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku masyarakat, misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, kebersihan serta sanitasi untuk keluarga.

“Dengan jumlah sasaran lebih dari 11 ribu balita di 13 kabupaten/kota, saya ingin agar pada saat pemberian makanan tambahan, dilakukan
monitoring agar upaya yang dilakukan tepat sasaran,” pesannya.

Paman Birin juga mengingatkan, agar kemudian dilakukan evaluasi sejauh mana pemberian makanan tambahan ini efektif dalam menurunkan dan mencegah prevalensi stunting.

Selain itu, kata Paman Birin, dirinya berharap Kalsel harus mampu mencapai target penurunan stunting tahun 2023 yang ditetapkan yakni 18,1 persen. Apabila itu tercapai, ke depan tentunya tidak ingin lagi menjadi provinsi dengan penyumbang angka stunting tertinggi di Indonesia.

Gubernur juga berharap, dengan pemberian tambahan makanan, gizi balita khususnya asupan protein dapat terpenuhi sehingga masalah balita stunting dan berat badan kurang dapat teratasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin mengatakan, pemberian makanan tambahan protein hewani ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Lalu Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/1928/2022 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting, dan Peraturan Gubernur Kalsel Nomor 03 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting.

“Salah satu program pemerintah dalam penurunan balita stunting adalah meningkatkan asupan protein hewani dan telur sebagai salah satu pangan hewani merupakan salah satu makanan penunjang pertumbuhan yang sangat baik,” ujarnya.

Dia menambahkan, pemberian telur sebagai makanan tambahan pada balita stunting dapat menjadi alternatif untuk menurunkan angka stunting. Sedangkan pemberian kepada balita under weight dapat sebagai upaya pencegahan stunting. (rizqon)

Editor: Abadi