Religi  

Paman Birin Bersyukur Bisa Berhadir di Haul Wali Lima: Sinarnya Banua

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menghadiri Haul Wali Lima, Martapura, Kabupaten Banjar.

MARTAPURA, klikkalsel.com – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor bersama ribuan jemaah menghadiri Peringatan Haul Keluarga Besar Wali Lima di Kubah Keramat, Desa Tunggul Irang Seberang, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, Kamis (21/9/2023).

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini mengucapkan terima kasih atas undangan yang diberikan, sehingga dapat berhadir bersama para alim ulama, habaib, dan ribuan jemaah di haul Wali Lima. Dia begitu bersyukur Kalsel memiliki banyak ulama masyhur yang menanamkan nilai-nilai religius di kehidupan masyarakat.

“Mudah-mudahan kita yang berhadir di sini mendapat rahmat dan karunia dari Allah Subhanahu wa ta’ala serta kita semua juga mendapat syafaat di hari kiamat kelak,” ucapnya.

Lebih lanjut, Paman Birin menyebut bahwa Kalsel dikenal dengan daerah yang religi. Hal ini, ujarnya, karena “sinarnya” para alim ulama, terutama dua ulama besar Kalsel, yaitu Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, dan KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul.

“Sinarnya Banua, membuat Banua bersinar,” tandasnya.

Baca Juga : Sanggupi Target 100 Ribu Hektar Tanam Padi, Paman Birin Penuhi Kebutuhan Petani

Baca Juga : Tangani Karhutla Kalsel, BNPB Tambah Helikopter Water Bombing dan Teknologi Modifikasi Cuaca

Sekilas riwayat Wali Lima, KH Abdurrahman merupakan ulama yang menimba ilmu agama melalui jalur non formal, yakni berguru kepada tuan guru Muhammad Said Wali Dalam Pagar.

Dari keturunan KH Abdurrahman, anak bersambung ke cucu-cucunya belajar dan memperdalam ilmu agama sampai dikenal luas masyarakat.

KH Ahmad Zaini merupakan Mufti dan KH Husin Qadri Qadi di Kerapatan Qadi Martapura dan masyhur dengan karyanya kitab Senjata Mukmin.

Kemudian, Guru Ibad sapaan akrab KH Badruddin, merupakan ulama yang pertama kali mengembangkan Maulid Habsyie di Kalsel dan sekitarnya serta pimpinan Ponpes Darussalam Martapura dan KH Muhammad Rosyad dikenal sebagai ulama yang tawadhu dan merakyat. (rizqon)

Editor: Abadi