Moment Tahun Baru Islam, Partai Golkar HSU Gelar Silaturahmi

Partai Golkar HSU Gelar Silaturahmi (foto : istimewa)
AMUNTAI, klikkalsel.com – Menyambut tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H, keluarga besar Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), menggelar silaturahmi sesama anggota.
Sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, silaturahmi menyambut Tahun Baru Islam ini, dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan, dengan memakai masker dan menjaga jarak.
Acara diawali dengan membaca surah Yasin dan tahlillan, yang pahalanya di hadiahkan untuk para almarhum -almarhumah kader yang berjasa membesarkan partai Golkar di Kabupaten HSU.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten HSU H. Abdul Wahid HK, mengatakan, kegiatan yang laksanakan selain untuk menyambut tahun baru Hijriah 1 Muharam juga sekaligus moment bertatap muka dan bersilaturrahmi dengan anggota keluarga besar partai Golkar Kabupaten HSU.
Ketua DPD Partai Golkar HSU yang juga menjabat Bupati HSU, mengharapkan kepada semua kader Pohon Beringin untuk selalu kompak dan bersatu, apabila ada menghadapi suatu permasalahan.
“Kita sama-sama bertukar pikiran untuk mencari jalan keluar permasalahan yang sedang dihadapi,” ujarnya, Kamis (20/8/2020) di kantor DPD Partai Golkar Kabupaten HSU, di jalan Norman Umar, Kelurahan Kebun Sari, Amuntai.
Sebagai partai yang memperoleh suara terbanyak di Pileg 2019 lalu dan kader menduduki Ketua DPRD HSU, tambahnya, jangan dapat dipecah belah oleh pihak lain serta diingatkan untuk jangan merasa paling hebat.
“Mari kita jaga kekompakan sesama kader partai Golkar, demi kebesaran dan kejayaan partai kita ini,” tegasnya.
Sementara itu, KH. Abdul Hamid dalam siraman rohaninya menyampaikan, hendaknya dalam menjalani kehidupan di dunia, untuk mencontoh kehidupan Rasulullah.
“Kita hidup harus berbaik sangka dengan orang lain, jangan sampai kita berburuk sangka dengan orang lain,” tuturnya.
Mengutip sebuah hadist, KH. Abdul Hamid yang juga anggota Dewan Kehormatan DPD Partai Golkar Kabupaten HSU ini melanjutkan, kalau hidup selalu memikirkan dan menatap akhirat, maka hidup akan selalu mendapat kemudahan.
“Sebaliknya apabila hidupnya selalu memikirkan dunia saja, maka hidupnya akan selalu tidak berkecukupan,” tutupnya. (doni)

Tinggalkan Balasan