Menengok Objek Wisata Bukit Watu Tukul di Tanah Bumbu yang Instagrammable

Objek wisata Bukit Watu Tukul, Tanah Bumbu, Kalsel. (foto : mandala/klikkalsel)

BATULICIN, klikkalsel – Instagrammable! Itu adalah kesan sebagian besar wisatawan yang pernah berkunjung ke objek wisata Bukit Watu Tukul di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel.

Kesan tersebut memang cukup beralasan, sebab Bukit Watu Tukul menyajikan pemandangan indah yang belum pernah ditemui di objek wisata lain di Bumi Bersujud yang selama ini cenderung “miring ke pantai”.

Di sana ada cukup banyak spot foto menarik yang sangat cocok untuk anak muda, terutama mereka yang suka narsis di depan kamera. Jembatan akad, rumah marsupilami, dan lantai asmara adalah tiga spot foto utama yang dapat ditemui di objek wisata tersebut. Tak sampai di situ, wisatawan juga dapat mengabadikan momen di spot foto hemock yang masih berada di sekitar Bukit Watu Tukul. Tempat ini juga sangat cocok bagi siapa saja yang suka camping di alam terbuka.

Bukit Watu Tukul berada di Kecamatan Mantewe, yang berjarak sekitar 45 kilometer dari pusat kota Batulicin. Jika ingin lebih mudah mencari objek wisata ini, ambil saja tujuan ke SMAN 1 Mantewe. Sebab jalan masuk menuju Bukit Watu Tukul berada persis di sebelah sekolah tersebut.

Sebelum tiba di Bukit Watu Tukul, wisatawan harus melewati jalan setapak berlapis tanah dan batu. Dari SMAN 1 Mantewe, jaraknya hanya 1 kilometer. Ruas jalannya yang cukup lebar membuat wisatawan mudah melintasinya. Namun, untuk melewati jalan setapak ini, wisatawan hanya memiliki satu pilihan transportasi yang efektif, yakni sepeda motor.

Nama Bukit Watu Tukul mungkin masih asing di telinga masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu. Wajar, sebab objek wisata ini memang baru dibuka pada 12 Agustus 2018.

Menurut Ketua Karang Taruna Generasi Muda, Slamet Dede Riyanto, meski baru dibuka objek wisata baru ini sudah berhasil menarik perhatian sejumlah wisatawan lokal dan wisatawan dari luar Tanah Bumbu. “Ada yang datang dari Batulicin, Pagatan, Simpang Emat, bahkan dari Kabupaten Kotabaru,” ungkapnya, Rabu (29/8/2018).

Koordinator Penanganan Wisata Bukit Watu Tukul, Rudi Handoko, menuturkan, dijadikannya kawasan itu sebagai objek wisata bermula dari kejelian masyarakat saat melihat potensi alam di Bumi Bersujud. Kemudian, kreativitas masyarakat itulah membuat kawasan itu terus berkembang sampai hari ini.

Mulanya, kata dia, Karang Taruna Generasi Muda sebagai pihak yang mengembangkan objek wisata Bukit Watu Tukul menemui banyak kendala sebelum objek wisata tersebut ramai dikunjungi masyarakat seperti saat ini. Kendala itu dari soal lahan, hingga pendanaan. Tapi, karena dikerjakan secara swadaya, masalah itu bisa diatasi.

Saat ini pihaknya terus berupaya mengembangkan objek wisata tersebut agar makin menarik perhatian wisatawan, terutama dari kalangan anak muda. “Rencananya, kami akan membuat satu spot foto baru setiap bulannya,” ungkap Rudi.

Dan yang mengejutkan, ternyata sejak dibuka pada 12 Agustus 2018, objek wisata ini sudah menghasilkan Rp15 juta. Menurutnya, angka itu diperoleh dari tarif biaya masuk dan parkir yang dipatok Rp15 ribu per kendaraan. Terkait hal ini, Rudi optimis objek wisata tersebut dapat semakin menarik perhatian wisatawan lokal, bahkan wisatawan dari luar daerah.(mandela)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan