Memilukan! Keluarga Pasien Corona di Tabalong Didiskriminasi Tetangga Hingga Dihujat Di Sosial Media

TANJUNG, klikkalsel.com – Susiatiningsih, Warga Desa Masingai I, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong, bercerita tentang kisah pilunya usai salah seorang anggota keluarganya ditetapkan sebagai pasien positif virus Corona (Covid-19).
Dirinya mengatakan, ia sekeluarga sering mendapat diskrimasi dari orang-orang disekitarnya. Ia pun mengaku, hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut.
“Hari-hari kami lalui dengan rasa yg tidak nyaman, belum lagi diskriminasi para tetangga,” tuturnya, Kamis (6/5/2020).
Tak hanya sampai di situ, ia kerap kali mendapat hujatan dari para netizen di akun sosial medianya.
“Berbagai hujatan, cemooh dan berbagai macam kata-kata mereka yang sangat menyudutkan,” keluhnya.
Meski begitu, Susiatingsih tetap berusaha menguatkan hatinya dengan kondisi tersebut. Karena ia meyakini semua ini hanya cobaan dari Tuhan dan pasti akan segera berlalu. Ia menyampaikan permohonan maafnya kepada pihak-pihak yang merasa khawatir atau tidak nyaman dengan keberadaan ia sekeluarga.
“Kami menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya, karena kami kalian takut, khawatir, cemas dan resah. Kami hanya pasrah ketika cobaan itu menimpa kami,” ucapnya.
Tak lupa, Susiatiningsih juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang selama ini telah membantu ia sekeluarga.
“Terimakasih kepada gugus tugas penangganan covid 19, baik dari desa, kecamatan dan kabupaten. Bapak dari TNI maupun kepolisian tim medis luar biasa. Semoga kalian sehat dan selalu dalam lindungan ALLAH SWT,” tambahnya.
Sementara, dalam beberapa kesempatan Juru Bicara TGPP Covid-19 Tabalong, dr Taufiqurrahman meminta masyarakat untuk tidak khawatir jika ada tetangganya yang terpapar virus Corona.
Menurut Taufiq, virus Corona tidak bisa terbang di udara. Virus berada di udara kalau ada orang terinfeksi yang bersin.
Itu pun, tidak akan berlangsung lama, sebab partikel-partikel air (lendir) yang mengandung virus tadi akan turun kemudian mengendap di permukaan benda-benda mati dan tidak akan menyebar ke rumah-rumah di sekitarnya.
“Virus tidak bisa gentayangan dari rumah tetangga ke rumah Anda. Ingat, jarak 1,5 meter saja sudah cukup untuk menjauhkan anda dari virus,” katanya.
Guna menghindari penularan lebih jauh, Taufiq menjelaskan, jangan masuk ke rumah tetangga yang positif Covid-19 tanpa perlindungan yang memadai memadai seperti masker. Karena selama tidak masuk ke rumah tersebut, maka tidak akan tertular virus Corona.
Namun, kalaupun terpaksa masuk ke rumah tetangga yang positif Covid-19, misalkan untuk memberi bantuan, gunakanlah masker ditambah perlindungan lain yang bisa didapatkan.
Setelah itu, segeralah ganti baju, mandi dengan sabun, keramas pakai sampo, cuci baju yang sebelumnya dikenakan dengan sabun karena sabun akan membunuh virus yang menempel di tubuh.
“Tidak ada alasan untuk takut pada tetangga yang tertular Covid19. Berbuatlah sebisa anda untuk membantu mereka,” tutur Taufiq.
Kemudian, untuk membantu tetangganya yang positif Covid-19 banyak cara yang bisa dilakukan seperti, menyediakan makanan, membersihkan rumahnya dengan cairan disinfektan, menjaga agar jangan ada orang lain masuk tanpa kepentingan dan perlindungan serta mengarahkan anggota keluarganya untuk melaksanakan tata cara isolasi pasien agar anggota keluarga lain tidak tertular.
“Orang yang tertular virus tidak ingin dirinya tertular. Mereka butuh cinta, perhatian, dan bantuan kita untuk sembuh, jangan musuhi dan kucilkan mereka,” pungkas Taufiq.(arif)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan