Melihat Nawu Wini, Ritual Adat Dayak Ma’anyan Desa Warukin Tabalong Ketika Musim Tanam

Pawang Nawu Wini, diiringi tarian adat ketika memasuki halaman balai adat. (foto : arif/klikkalsel)
Pawang Nawu Wini, diiringi tarian adat ketika memasuki halaman balai adat. (foto : arif/klikkalsel)

TANJUNG, klikkalsel.com – Masyarakat Dayak Ma’anyan Desa Warukin, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong menggelar ritual adat yang bertajuk Nawu Wini, di halaman balai desa setempat, Kamis (19/11/2020).

Kepala Adat Desa Warukin, Yulius Mince, menuturkan, Nawu Wini dalam bahasa banjarnya biasa disebut manugal banih, suatu budaya lokal yang rutin dilakukan masyarakat setempat setiap tahunnya saat menjelang musim tanam padi.

“Budaya ini diturunkan secara turun menurun dari nenek moyang para orang-orang dayak sebelum jaman kerajaan nan saruani hal ini sudah ada di mana orang-orang dayak berkebun atau berladang,” katanya.

Pawang yang memimpin ritual adat Nawu Wini. (foto : arif/klikalsel)

Dalam pelaksanaannya, ritual adat Nawu Wini dipimpin oleh seorang pawang yang sebelumnya sudah dipilih oleh masyarakat.

Ritual ini tidak boleh sembarangan dilaksanakan karena harus ada sesajen-sesajen khusus didalamnya.

“Sesajen khusus kita adakan didalam buyung wini berupa tanam-tanaman terus di tunggul wini ada air, tanah yang dimasukkan ke dalam bambu. Kemudian di dalam rumah itu ada ritual sesajennya nasi dengan potongan daging ayam,” jelas Mince.

Pembacaan doa terhadap benih pagi sebelum ditanam. (foto : arif/klikkalsel)

Sesajen yang telah disediakan juga adalah sebagai bentuk rasa sukur dan terimakasih kepada hal-hal yang tidak dapat terlihat oleh kasat mata.

“Seperti roh-roh yang menggaduh bumi, menggaduh kayu-kayuan dan itu semua dikasih bagian. Supaya dalam artian kita yang mengerjakan ladang itu dengan doa itu dijauhkan dari bahaya dan lainya sebagainya sehingga mendapatkan hasil yang bagus,” ungkap Mince.

Pawang Nawu Wini, diiringi tarian adat ketika memasuki halaman balai adat. (foto : arif/klikkalsel)
Pawang Nawu Wini, diiringi tarian adat ketika memasuki halaman balai adat. (foto : arif/klikkalsel)

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Diporapar Kabupaten Tabalong), Akhmad Rizali Noor, meminta, agar ritual adat Nawu Wini ini dapat terus dilestarikan oleh masyarakat terutama kaum muda.

“Kita ingin kenalkan, bagaimana nenek moyang kita dulu mengahasilkan beras,” katanya.

Tarian adat setempat, turut meramaikan gelaran Nawu Wini. (foto : arif/klikkalsel)

Dirinya berpesan, untuk pelaksanaan selajutnya pihak penyelenggara agar menyediakan beras yang asli dari desa Warukin.

“Jadi orang luar tahu persis seperti apa sih beras gunung yang dihasilkan oleh warga Warukin,” ungkapnya.

Pesona gadis dayak ma’anyan Desa Warukin.(foto : arif/klikkalsel)

Kedepan pihaknya ingin terus memberikan dukungan agar pelaksanaan Nawu Wini dapat lebih besar dan meriah daripada tahun ini.

“Insya Allah mudah-mudahan tahun depan kita bisa mengembangkan lebih besar lagi acaranya. Tadi saya lihat Kadesnya sangat antusias sekali memperkenalkan desanya ini supaya dikenal oleh masyarakat luar,” pungkas Rizali. (arif)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan