Mayor Inf Sahdiana Maskum : Radikalisme Bukan Ajaran Agama

Mayor Inf Sahdiana Maskum diwawancarai usai FGD Paham Radikalisme di Uniska Banjarmasin. (foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Mencegah paham radikalisme, Lembaga Pengkajian Keislaman (LPK) Uniska Banjarmasin menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertemakan Paham Radikal dengan narasumber Mayor Inf Sahdiana Maskum, di Kampus Uniska Banjarmasin, Rabu (21/8/2019).

Menurut Mayor Inf Sahdiana Maskum, radikalisme adalah gerakan yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan cara kekerasan atau ekstrim. Sehingga, radikalisme sering dikaitkan  dengan teorisme.

“Walaupun banyak yang mengaitkan radikalisme dengan agama tertentu, pada dasarnya radikalisme adalah masalah politik dan bukan ajaran agama,” kata dia.

Dikatakannya, ada beberapa faktor penyebab munculnya radikalisme antara lain faktor pemikiran, ekonomi, politik, sosial, psikologis dan pendidikan.

Sementara Ketua Lembaga Pengkajian Keislaman Uniska, Dr H M Sanusi mengatakan, diskusi perlu dipahami sebab pemahaman radikal tersebut tanpa ada penyaluran bisa jadi teroris.

“Pemahaman radikal jika diarahkan ke positif sangat bagus begitu pula sebaliknnya. Dengan diskusi dilaksanakan serta pemaparan dapat menghilangkan efek-efek negatif,” katanya.

Bagi dia, radikalisme ada yang positif dan negatif tergantung menyikapi dan aplikasinya. Misalnya, ketika ingin merdeka dari penjajahan dan melakukan perlawanan terhadap bangsa asing yang menjajah, maka itu termasuk tindakan radikal, tapi radikal yang positif.

“Tapi jika radikal yang bertentangan dengan kaidah serta aturan yang ada itu negatif, untuk itu memperbanyak diskusi, banyak komunikasi dengan berbagai pihak agar untuk mengantisipasinya,”ucap Sanusi.

Wakil Rektor I Uniska Banjarmasin, DR H Jarkawi menambahkan, melalui kegiatan ini dapat membangun literasi komunikasi sehingga segala masalah bisa diselesaikan dengan baik. Di samping itu pula dapat mencegah paham radikal yang merugikan untuk kampus.

“Adanya forum diskusi tersebut kebuntuan dan salah pemahaman atau salah persepsi semoga tercerahkan dalan diskusi hari ini ,” katanya. (azka)

 

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan