Masyarakat Pulau Laut Kotabaru Tegas Menyatakan Tolak ‘People Power’

Ustadz Toharun Amrullah, pimpinan Ponpes Tahfidz Quran, As Shafa, Pulau Laut Tengah Korabaru, saat menyatakan sikap dengan tegas menolak people power karena melanggar aturan, dan menodai NKRI. (Foto : Duki/Klikkalsel)

KOTABARU, klikkalsel – Masyarakat Pulau Laut, kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan cinta akan kedamaian dan sangat menolak adanya gerakan-gerakan yang menyalahi aturan terlebih tentang provokasi yang dapat menodai Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI).

Oleh karena itu, masyarakat Kotabaru dari berbagai elemen, baik tokoh agama, pimpinan pondok pesantren, tokoh adat, serta tokoh pemuda telah bersepakat menyatakan sikap lewat video yang berisi dengan tegas menolak adanya wacana people power.

Salah satu pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Quran, Assafa, Pulau Laut Tengah, Toharun Amrullah menilai, gerakan atau penurunan masa akan menimbulkan konflik dan merugikan bagi masyarakat.

“Saya mewakili masyarakat Pulau Laut Tengah, Kotabaru menyatakan sikap menolak tegas akan adanya gerakan massa, atau people power. Semua masyarakat saya minta dapat bersabar, dan menahan diri,” tegas Ustadz Toharun.

Kalimat serupa juga disampaikan akademisi di Pulau Laut, Direktur Politekhnik, Ibnu Faozi. Dia menyebut rencana gerakan massa ke lapangan dapat menimbulkan berbagai persoalan baru di tengah masyarakat.

“Jadi, selaku warga Kotabaru, saya mengajak kepada seluruh pihak untuk bersabar menunggu hasil resmi keputusan KPU,” ucapnya.

Diketahui sebelumnya, isu akan adanya penurunan massa besar atau peopel power muncul dari salah satu tokoh politik Capres 02, jika menurut mereka KPU terbukti melakukan kecurangan pada pemilu. (duki)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan