Lumpur Meluber Ke Tengah Jalan, PUPR Klaim Ada Penolakan Warga Lokasi Pembuangan Sisa Kerukan

Lumpur sisa kerukan proyek normalisasi sungai meluber hingga ketengah jalan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Proyek Normalisasi Sungai yang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin di kawasan jalan Jafri Zam-zam sebelumnya menjadi keluhan warga sekitar.

Pasalnya lumpur hasil dari pengerukan sungai di kawasan Jalan Jafri Zam-zam tersebut membuat luberan hingga ke tengah badan jalan, yang membuat pengendara sekitar terganggu.

Berkaitan hal tersebut, Dinas PUPR Banjarmasin, melalui Kepala Bidang Sungai, Rini Wardina, mengatakan bahwa kejadian yang terjadi kemarin tersebut disebabkan adanya penolakan dari salah satu warga tempat pembuangan lumpur itu di Basirih.

“Seperti yang disampaikan oleh pihak kontraktor bahwa ada penolakan salah seorang warga yang berlokasi didekat tempat pembuangan lumpur di daerah basirih,” ucapnya, Minggu (11/9/2022).

“Karena hal Itulah yang membuat kontraktor tidak bisa membuang lumpur dihari kemarin,” tambahnya.

Padahal menurutnya pihak kontraktor sudah berupaya untuk melakukan pembuangan terhadap lumpur hasil pengerukan sungai tersebut kemarin juga.

Baca Juga : Proyek Normalisasi Sungai Dikerjakan Asal-asalan

Baca Juga : Pesawat Pertama di Langit Borneo, Caudron dan Ambisi Poulet Terbang Dua Benua (bagian 2-habis)

“Kemarin sudah ada uji coba armada melakukan pembuangan lumpur. Dan saat itulah terjadi penolakan dari salah satu warga tersebut sehingga menghentikan aktifitas mereka untuk mengangkut,” tuturnya.

Meski demikian Rini memastikan bahwa permasalahan tersebut sudah tidak akan lagi terjadi.

Ia mengklaim bahwa saat ini lumpur yang telah meluber kejalan tersebut sudah mulai diangkut dan dibersihkan oleh pihak kontraktor yang memenangkan tender Normalisasi sungai dengan nilai kontrak sebesar Rp.878.330.000 tersebut

“Sudah kami koordinasikan pagi tadi dengan warga yang melakukan penolakan tersebut, dan sekarang proses pembuangan sudah berlangsung,” ungkapnya.

“Saat ini tinggal sedikit lumpur yang tersisa dan nanti akan disemprot pakai air untuk pembersihan,” lanjutnya.

Rini juga menerangkan bahwa hasil dari koordinasi dengan warga yang melakukan penolakan tersebut. Warga itu meminta agar lumpur yang dibuang ke kawasan basirih tersebut bisa dibuang ke bagian yang lebih dalam.

“Beliaunya cuma minta agar lumpur ditempatkan ke lokasi dibagian dalam area pembuangan. Karena kalau diletakkan didepan area pembuangan itu akan mengganggu lokasi usaha beliau yang terletak persis disamping area milik pemko itu,” jelasnya.

“Insha Allah sudaj kita coba carikan jalan keluarnya karena tanah untuk masuk ke area pembuangan tersebut memang becek saat ini dan menyulitkan truk untuk masuk,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran