Latihan PKD, Boeing 737-900 ER Gagal Landing dan Terhempas di Bandara Internasional Syamsudin Noor

Mobil Pemadam Kebakaran di Fire Station Bandara Internasional Syamsudin Noor.(foto: nuha/klikkalsel)
BANJARBARU, klikkalsel – Meningkatkan kesigapan personil, PT Angkasa Pura I Persero menggelar latihan Penanggulangan keadaan darurat di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Kamis (30/01/2020).
Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke 106 ini bertujuan untuk melatih dan menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel ketika terjadi suatu keadaan darurat di bandara.
“Pelaksanaan latihan PKD ini merupakan komitmen kami dalam mewujudkan layanan bandara berskala global dalam aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan terbaik khususnya di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin,” ucap Direktur Operasi Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose.
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan kegiatan PKD ini fungsi koordinasi, komunikasi, komando, serta sinkronisasi antar unit dan instansi akan dilatih dan diuji sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme Document), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.
“Latihan PKD ini terdiri dari tiga rangkaian kegiatan simulasi, yaitu latihan terkait penanganan ancaman keamanan bandara (Aviation Security Exercise), latihan terkait penanganan kebakaran (Domestic Fire Exercise), dan latihan terkait penanganan kecelakaan pesawat udara (Aircraft Accident Exercise),” ujarnya.
Dalam Domestic Fire Exercise, dilakukan simulasi kebakaran yang terjadi pada bus penumpang yang sedang menuju area parking stand. Sedangkan untuk simulasi Airport Security Exercise kesigapan personel diuji dalam penanganan kondisi darurat seperti ancamam bom atau aksi teror.
Pada latihan Aircraft Accident Exercise, disimulasikan pesawat Meratus Air yang berjenis Boeing 737-900 ER (PK-MRT) mengalami kegagalan pada saat landing hingga pesawat terhempas ke selatan runway Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Skenario tersebut digambarkan pula dari jumlah 192 penumpang dan 8 kru pesawat Meratus Air, sebanyak 20 orang korban meninggal dunia, 20 orang mengalami luka berat, 60 orang mengalami luka sedang dan luka ringan sebanyak 100 orang.
“Suasana simulasi dalam setiap latihan dirancang sedemikian rupa mendekati kondisi nyata, dimana korban jiwa, korban luka, api, dan semua kondisi darurat yang terjadi ditangani sesuai dengan pedoman yang tertuang di dalam Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Programme (ASP),” imbuh Wendo.
Dalam latihan PKD ini juga dilakukan penanganan pasca kejadian misalnya penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters dan meeters, serta penanganan terhadap media melalui simulasi kegiatan media handling.
“Secara keseluruhan kegiatan latihan PKD ini tidak mengganggu jalannya operasional dan layanan di Bandara Internasional Syamsudin Noor,” imbuh Wendo.
Direktur Operasi Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose.(foto: nuha/klikkalsel)
Selain melalui latihan rutin PKD, Angkasa Pura I selalu berupaya meningkatkan standar keamanan untuk mewujudkan World Class Airport Company dengan melakukan evaluasi keselamatan bandara secara periodik melalui program APEX in Safety di enam bandara.
Sedangkan keamanan bandara melalui program APEX in Security di lima bandara dengan melibatkan lembaga Airport Council International dan tim auditor yang berasal dari manajemen bandara-bandara terbaik di dunia.
Atas komitmennya, di tahun 2019 empat bandara Angkasa Pura I menerima penghargaan Zero Accident dari Kementerian Ketenagakerjaan. Diantaranya Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. (nuha)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan