Lahir Tanpa Anus, Rizki Berharap Bantuan Pemerintah

Niah memangku Rizki didalam rumahnya yang hanya berukuran 4x5 meter. (foto : david/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel- Jika pada umumnya manusia normal buang air besar melalui anus, hal tersebut berbeda bagi seorang balita bernama Muhammad Rizki warga Jalan Kuin Kecil RT 15, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Pasalnya anak dari pasangan Sugianor (36) dan Niah (35) tersebut harus buang air besar melalui sebuah lubang pada bagian panggul kiri yang dibuat dokter saat ia masih berusia dua hari.

“Anak saya lahir tanpa lubang anus, jadi saat baru berusia dua hari anak saya langsung dioperasi dan dibuatkan anus di pinggul kirinya,” ujar Niah saat ditemui klikkalsel.com, Jumat (5/7/2019).

Seharusnya usai operasi anaknya disarankan untuk di cek up beberapa kali ke dokter, namun karena suami hanya buruh serabutan dan tidak memiliki pendapatan tetap maka hal tersebut urung dilakukan.

“Gak ada dana buat kontrol, bahkan waktu operasi itu dananya dari bantuan orang pak,” ujar Niah saat ditemui di rumahnya yang hanya berukuran 4×5 meter dimana kamar hingga dapur hanya berada dalam satu ruangan saja.

Ditanya tentang bantuan dari pemerintah, Niah menuturkan dari awal kelahiran, operasi hingga sekarang belum ada bantuan dari pemerintah baik itu KIS hingga program bantuan lain.

Ia mengakui mungkin hal tersebut terjadi karena ia dan suaminya belum memiliki kartu keluarga yang menurutnya baru akan dibuat.

“Kami tidak paham membuatnya dan takuta kalau ada biaya. Buat makan saja sudah untung,” jelas Niah.

Menurut Niah kini anaknya sering mengeluh sakit perut dan gatal pada bagian lubang buatan tersebut.
Saat Niah memperlihatkan lubang buatan dipinggul anaknya tersebut terlihat sebuah lubang dengan benda merah keluar dari dalamnya yang menyerupai daging atau usus.

Kini, ia hanya dapat berharap ada dermawan atau pemerintah yang dapat membantu operasi pembuatan anus anaknya yang kata dokter bisa dilakukan saat si anak berusia 5 tahun.

“Ingin sekali kami operasi anak kami supaya normal tapi tidak ada biaya. Semoga ada dermawan atau pemerintah yang mau membantu anak kami ini,” harapnya. (david)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan