Lahan Kritis Mencapai 700 Ribu Hektare, Begini Sikap Pena Hijau

Lahan Kritis sudah mengkhawatirkan. (net)
BANJARMASIN, klikkalsel – Hari Pohon Sedunia, diperingati setiap 21 November. Tanggal ini dipilih untuk  menghormati jasa-jasa J. Sterling Morton pada 1872, seorang pecinta alam dari Amerika. Ia sangat gigih mengkampanyekan gerakan menanam pohon.

Ketua Komunitas Pena Hijau Indonesia, Denny Susanto mengatakan sejauh ini deforestasi hutan kita masih tinggi dan lahan kritis mencapai 700 ribu hektar. ” Kami mendukung program Pemprov Kalsel dalam penanganan pemulihan lahan kritis, walaupun usaha tersebut terlihat belum maksimal,”ujarnya, Senin (21/11/2017).
Lahan Kritis sudah mengkhawatirkan. (net)

Saat ditanya mengenai maraknya alih fungsi hutan yang banyak terjadi di provinsi ini, dirinya mengaku dirinya sudah menyepakati menolak alih fungsi hutan untuk kawasan perkebunan.  “Ekspansi perkebunan berskala besar merubah alih fungsi hutan dampaknya sangat buruk untuk lingkungan,” tambahnya.

 

Denny menerangkan pentingnya keberadaan pohon untuk menyerap gas CO2, maupun gas beracun lainnya di udara.  Selain itu juga membantu memerangi pemanasan global, mencegah banjir dan membuat iklim mikro yang lebih baik.

Ia berharap dengan peringatan hari pohon ini menjadi momentum warga menyadari pentingnya keberadaan pohon bagi kehidupan. “Program satu orang satu pohon sudah lama digaungkan, bila memang pemerintah dan masyarakat memang memiliki tekad dan kesadaran yang tinggi. Maka tidak mustahil Kalimantan khususnya Selatan akan menjadi paru-paru dunia” pungkasnya.(david)
Editor : Farid

Tinggalkan Balasan