Kualitas Kelapa Sawit Warga Perbatasan Diuji PKS Minamas, Sebelum Dibeli

Pira Baharan Head PSQM, dari Jakarta didampingi Kades Mulyoharjo, Rahmad saatmengambil sampel buah kelapa sawit milik warga diperbatasan. (foto : duki/klikkalsel)

KOTABARU, klikkalsel – Warga petani kelapa sawit, yang mukim di desa Mulyoharjo, Kecamatan Pamukan Utara sebelumnya kesulitan menjual hasil sawit. Namun, permasalahan tersebut akhirnya mulai menemukan jalan keluar atau titik terang.

Pira Baharan Head PSQM, dari Jakarta didampingi Kades Mulyoharjo, Rahmad saatmengambil sampel buah kelapa sawit milik warga diperbatasan. (foto : duki/klikkalsel)

Pasalnya, mayoritas petani kelapa sawit yang berdomisili tepat di perbatasan antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur tersebut, mendapat kabar bahwa buah kelapa sawit mereka akan diterima oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Minamas Bebunga atau PT Langgeng Muara Makmur, (LMM).

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Mulyoharjo Rahmad. Menurutnya, sebagai tindak lanjut dan komitmen PKS Minamas Bebunga/PT LMM telah menurunkan tim dari Jakarta untuk meninjau langsung kebun dan buah kelapa sawit milik masyarakat.

“Hari ini, pihak Perceptual Speech Quality Measure, (PSQM) dari Jakarta sudah datang langsung ke lokasi. Mereka mengambil sampel buah kelapa sawit warga dan dibawa ke Jakarta untuk mengetahui kualitas buah sawitnya,” jelasnya Selasa, (17/7) sore.

Rahmad berharap, agar pihak Minamas, dan PSQM segera memberikan informasi terkait hasil sampel buah kelapa sawit yang dibawa ke Jakarta.

“Pada intinya, kami ingin segera ada kabar sesuai janji pihak PSQM bahwa, beberapa hari saja akan diberikan informasi hasil, dan dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan, yang berisi buah sawit masyarakat resmi bisa dibeli oleh PKS milik Minamas setempat,” tutur Rahmad, dengan penuh harap.

Diketahui, buah kelapa sawit milik masayarakat Desa Mulyoharjo tidak bisa masuk atau dibeli pihak PKS Minamas, dengan alasan buah sawit petani tidak memenuhi standar.

Sementara, masyarakat harus menjual hasil panen sawit mereka di PKS Kabupaten yang berada di Kaltim, dengan medan jalan yang cukup memprihatinkan, dan susah untuk diakses. Bahkan, seringkali warga harus rela tidak memanen buah mereka dan membusuk di pohon.

Namun, setelah digelar dengar pendapat di DPRD, bersama pihak terkait, akhirnya perusahaan setempat mulai merespon, hingga resmi akan menerima buah masyarakat. (duki)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan