BANJARMASIN, klikkalsel – Kongres Sungai Indonesia III yang dilaksanakan di Kota Banjarmasin, resmi dibuka oleh Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Abdul Haris Makkie, Selasa (1/11/2017).

Pembukaan Konres Sungai Indonesia (KSI) juga ditandai sengan maklumat Serayu dari Konggres Sungai Indonesia I Tahun 2015 lalu. Sebagimana disampaikan Ketua Panitia KSI III Syaipul Adhar, dengan konggres sungai ini bisa menghilangkan perbedaan dan menyamakan visi mengelola sungai.
“Tentunya kita berharap, KSI mampu hasilkan keputusan cerdas, persoalan sungai jangan kebijakan parsial, tapi merupakan kebijakan prioritas,†ucap Syaipul Adhar.
Dalam KSI ini ditambahkannya, bukan posisi siapa sekarang tapi yang penting bagaimana kepedulian terhadap sungai di Indonesia. Sehingga kata dia, masyarakat punya kesadaran penuh akan pentingnya sungai bagi kehidupan manusia.
Sementara itu, Abdul Haris Makkie yang mewakili  Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor pada pembukaan KSI III di halaman esk kantor gubernur Jalan Sudirman menyamapaikan, Banjarmasin yang mendapat julukan kota seribu sungai dipercaya menjadi tuan rumah, merupakan pusat peradaban bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.
“Kerjasama bersama untuk konservasi sumber daya air sebagai beranda depan kejayaan maritim Indonesia,†ujar Haris Makkie.
Pada KSI III Â yang digelar di Kota Banjarmasin ini, Â disampaikannya ada 32 provinsi yang ikut serta dalam kongres. Semoga kata dia, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi untuk keberlangsungan sungai di Indonesia.
“Tentunya menjadi kepentingan dan kewajiban  kita bersama untuk menyelamatkan sungai dari kerusakan dann kepunahan khususnya diperkotaan”, ucapnya.
Sementara itu Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina menyampaikan bahwa sungai merupakan peradaban dunia dan denyut nadi kehidupan,”Jadikan KSI III ini untuk membawa isu peradaban ke istana, karena KSI IV dilaksanakan di Jakarta”, ungkap Ibnu Sina.
Di sisi lain, pada pembukaan KSI III tersebut juga dilaksanakan pelepasan bibit ikan patin dan atraksi jukung terapung. (baha)
Editor : Amran