Korban Tertabrak Truk Sampah Dapat Tali Asih DLH Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel – Armada truk pengangkut sampah warga dari tempat pembuangan sampah (TPS) terkadang menimbulkan persoalan di beberapa lokasi di Banjarmasin.

Baik karena peletakan truk atau kontainer sampah yang memakan bahu jalan saat memuat sampah terkadang mengganggu arus lalu lintas.

Meski demikian, jika harus memakai bahu jalan, semua armada angkut telah dilengkapi rambu cone lalulintas dan lampu sebagai penanda agar tak ditabrak pengguna jalan.

“Walau terkadang masih ada yang bandel tidak memasang. Untuk itu kedepan ia akan memanggil seluruh supir truk untuk dilakukan evaluasi,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup H Mukhyar, menyikapi lakalantas yang melibatkan kontainer sampah hingga korban tewas pada Senin (18/3/2019) lalu.

Ia pun mengaku pihaknya telah memberikan tali asih kepada korban kecelakaan tersebut sebagai tanda belasungkawa dan prihatin.

Dikatakannya, waktu angkut sampah terkadang hingga jam sibuk dapat memicu terjadi kecelakaan lalulintas seperti yang terjadi di jalan Veteran beberapa hari lalu.

Menurutnya hal tersebut terjadi karena keterbatasan armada yang dimiliki sehingga terkadang mengharuskan petugas bekerja hingga jam-jam sibuk lalulintas.

“Karena kalau tak diangkut akan jadi permasalah menumpuknya sampai di TPS yang selain akan merusak pemandangan juga akan mengeluarkan bau tak sedap,” ujarnya kepada klikkalsel.com.

Padahal pengangkutan yang dilakukan oleh anak buahnya itu waktunya sudah dimajukan, namun karena tingginya volume sampah tetap saja membuat waktu kerjanya kedodoran hingga jam 7 pagi bahkan terkadang bisa lewat.

“Kita itu jam 9 malam sudah mulai angkut, tapi karena sampahnya banyak ditambah warga juga terkadang baru buang sampahnya pagi, mau tak mau kita kerja sampai jam 7 atau 8 pagi,” ungkapnya.

Untuk itu ia berharap warga tidak membuang sampah pada pagi hari agar tidak membuat pasukannya bekerja “ekstra time”.

Mengenai permasalahan truk angkut atau kontainer sampah yang terkadang memakan bahu jalan, ia mengaku hal tersebut adalah masalah klasik.

Karena hingga kini tidak ada lahan untuk TPS yang memiliki luas memadai hingga bisa untuk parkir truk yang dapat dibeli, seandainya ada pun akan diprotes masyarakat sekitar karena masalah bau sampah.

“Mau tak mau kita masih memakai TPS yang berada di pinggir jalan seperti yang ada sekarang,” tuturnya.

Terkait lakalantas tersebut Kasatlantas Polresta Banjarmasin, Kompol Wibowo mengatakan pihaknya masih mengumpulkan keterangan dan saksi-saksi.

“Kita masih kumpulkan keterangan dan saksi-saksi untuk keperluan penyelidikan,” ujarnya singkat. (david)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan