Konversi BBM ke Gas, Kementerian ESDM Melalui DKP3 Serahkan Mesin Berbahan Bakar Gas

Pemko Banjarmasin
Pemko Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin salurkan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kapal penangkap ikan, di Banjarmasin.

Program yang berasal dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM dan Komisi VII DPR RI itu, disalurkan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin kepada 55 nelayan.

Program tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin, Yuliansyah, adalah untuk menggantikan bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas.

“Ini dalam rangka konversi mesin kelotok yang berbahan bakar minyak menjadi gas (elpiji). Agar tidak terfokus pada bahan bakar fosil,” ujarnya Selasa (24/11/2020).

Yuliansyah mengklaim, apabila dihitung secara ekonomis, penggunaan BBG bisa menghemat biaya sekitar 30 persen – 50 persen dibanding saat menggunakan BBM jenis bensin.

Salah seorang nelayan warga Pengambangan, Fahrani, mengaku bahwa ia masih belum mengerti tentang penggunaan mesin dengan bahan bakar gas.

Bahkan, mesin berbahan gas itu belum dilengkapi dengan indikator, penunjuk sisa bahan bakar yang telah habis digunakan.

“Seandainya habis di tengah sungai kemana mencari gasnya? Kalau bensin bisa dilihat kalau mau habis, bisa menepi untuk membeli,” ungkapnya.

Kendati demikian, Ia mendapat informasi dari tim penyuluh bahwa kekuatan mesin kelotok dengan BBG bisa hingga 20 jam.

Itu artinya, Ia bisa berlayar mencari ikan dengan jarak yang lebih jauh, sehingga hasil tangkapan bisa lebih maksimal.

“Biasanya dapat ikan sampai 10 Kg jenis panting. Tapi harga jualnya lebih murah,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan