Kisah Penggali Kubur, Jasad Orang Soleh tak Ada dalam Kubur Cuma Tinggalkan Aroma Wangi

BANJARMASIN,klikkalsel.com – Suara menggeram bak Harimau mengaum dan tangisan sering terdengar jika menjelang malam tiba. Dan suara-suara itu jelas terdengar di telinga Nanang Arbani (57) seorang penggali kubur dan penjaga makam di Komplek Pemakaman Muslimin Sungai Jingah Banjarmasin.

Selama 34 tahun menggeluti pekerjaannya, Nanang banyak sekali melihat berbagai hal hal yang dianggap mistis, bahkan di luar nalar.

Ia juga menceritakan, pernah melihat sekelebat bayangan hitam di area komplek pemakaman. Malahan, kehadiran sosok tak kasat mata tersebut secara tiba-tiba juga berada di sampingnya.

Walau begitu, Nanang mengatakan hanya membiarkan atau cuek. “Yang namanya mahluk tak kasat mata sukar dilihat dan menghilang, bisa secara tiba-tiba berada disamping saya namun dicuekin saja,” katanya bercerita kepada klikkalsel.com, Selasa (5/1/2021)

Pria yang tingal di sekitar makam ini juga sering mendengar suara tangisan, dari suara yang sangat pelan hingga nyaring. Bahkan, suara menggeram seperti harimau juga sering terdengar, bahkan seolah olah suara auman itu sangat dekat.

“Biasannya suara-suara tersebut terdengar ba’da Isya atau sekitar jam sembilanan hingga seterusnnya. Dan suara-suara tersebut palig sering di kala malam Senin, malam Selasa dan malam Jum’at,” ucap lelaki yang disapa dengan Amang Undui ini.

Ia juga menceritakan sejumlah pengalaman lain sebagai seorang penggali kubur, terkadang lubang makam longsor sendiri meskipun digali beberapa kali, tanah makam yang sangat keras, peti jenajah tak bisa masuk lubang kubur, bahkan kejadian yang sangat aneh ketika peti mati ke luar minyak oli.

“Rahasia Illahi itu pasti nyata, salah satunya adalah kematian dan kita takkan tau kapan dan di mana mengalaminnya,” ucap bapak yang memiliki empat anak tersebut.

Namun, pengalaman yang tak terlupakannya adalah ketika bersama temannya memindahkan kubur seorang alim ulama. Anehnya, di luar nalar jasad dalam kuburan itu tak ditemukan.

“Saat itu 15 tahun silam, saya memindahkan makam seorang hamba Allah yang soleh, ternyata saya tak menemukan jasadnya bahkan tulang belulangnya pun tak dijumpai di dalam lubah tersebut. Anehnya, malah aroma wangi dalam lubang tercium semerbak, saya sempat terdiam, betapa dimuliakannya hamba-hambanya yang soleh,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Amang Undui hidup dengan kesederhanaan hidup yang hanya memgharap keikhlasan para ziarah yang datang ke Alkah Rukun Kematian Keluarga Bakumpai (RKKB). Meski terkadang ia harus mengeluarkan uang pribadi dalam memelihara area pemakaman tersebut dengn uang pribadi. Seperti membersihkan rumput, merawat makam serta hal yang lainnya.

“Dulu saya sempat dapat bulanan, setelah Almarhum H Sulaiman meninggal saya tak dapat lagi. Tak apalah mungkin sudah rezeki saya agar berusaha hal yang lain,” tutur dia. (azka)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan