Kisah Driver Ojol Mengantar Delivery Food ke Tempat Sepi, Disambut Ketawa Cekikikan Kuntilanak

Setelah dipesan dan dilakukan pembayaran makanan seharga Rp 130 ribu tersebut ia langsung meluncur ke lokasi pengantaran sesuai dengan GPS.

Ia menyebut saat itu GPS memandu dirinya untuk mengarah ke salah satu komplek di Jalan Gatot Subroto Banjarmasin. Namun setibanya di lokasi titik GPS, Andri kebingungan. Pasalnya lokasi GPS mengantarkannya ke ujung komplek yang dimana kanan kirinya hanya persawahan.

Di situ ia sudah mulai tidak enak hati. Karena peta tidak berhenti di kawasan yang ada rumahnya, namun menuju lokasi yang sepi.

Ia pun mencoba menghubungi nomor yang tertera sebagai pemesan. Setelah diangkat ia pun menanyakan lokasi pengantaran yang benar. Namun jawaban diujung telpon menyebut si pemesan bisa melihat kedatangan Andri dan memerintahkannya untuk maju sedikit.

Meski merasa heran karena tidak melihat orang atau rumah di depannya, Andri tetap mengikuti perintah si pelanggan dari ujung telpon.

Baca Juga : Ternyata Awalnya Bukan Untuk Mobil, Simak Sejarah Ditemukannya Lampu Lalu Lintas

Namun, alangkah kagetnya Andri, sesaat dirinya memajukan motor, suara tawa cekikikan yang ujarnya khas kuntilanak pada acara TV terdengar sangat keras di telinganya.

Suara itu ujar Andri seakan sangat dekat dengan telinganya. Sangking takutnya Andri mengaku seluruh bulu di tubuhnya serasa berdiri.

Namun nalurinya memerintahkan dirinya untuk memutar posisi motor dan meninggalkan tempat tersebut. Sangking paniknya paket makanan yang sebelumnya dipesan terjatuh.

Andri tak memperdulikan lagi barang pesanan yang jatuh berantakan. Setelah berhasil memutar motornya, Andri sempat menoleh kebelakang. Ia melihat sesosok wanita yang berdiri di antara padi yang ada di persawahan tersebut.

Andri pun langsung tancap gas meninggalkan tempat tersebut. Sangking kencangnya memacu motor maticnya, ia sempat diteriaki penjaga di depan komplek untuk memelankan motornya.

Setibanya dirumah, Andri langsung menceritakan hal tersebut kepada isterinya. Namun anehnya, saat ia membuka dompet, uang berupa 2 lembar Rp 50 ribuan dan 3 lembar Rp 10 ribuan yang digunakan untuk membayar pesanan makanan masih berada di dompetnya.

Padahal seingatnya uang tersebut telah diserahkan kepada kasir gerai fast food untuk membayar pesanan. Selain itu, saat ia membuka history pesanan di aplikasi Ojol miliknya. Tidak ditemukan pesanan atau panggilan telpon yang digunakan untuk berkomunikasi dengan perempuan misterius tersebut. (david)

Editor: Abadi