Banjar  

Kick Off Program Sungai Martapura “Bungas” Sewmarakkan World Cleanup Day

MARTAPURA, klikkalsel.com – Kick off program Sungai Martapura “Bungas” mewarnai Peringatan Hari Bersih- bersih Sedunia atau World Cleanup Day (WCD), di Martapura, Kabupaten Banjar, Sabtu (18/9/2021). Peringatan ini ditandai dengan aksi gotong royong bersih-bersih sungai di beberapa titik Kabupaten/Kota se Kalsel.

Istilah “Bungas” dalam bahasa Banjar bermakna cantik dan anggun itu memiliki kepanjangan Bersih, Unggul, dan Asri yang merupakan visi program revitalisasi Sungai Martapura. Program ini sejalan dengan latar belakang WCD untuk menjadikan dunia tempat hidup yang aman dan nyaman.

Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor mengungkapkan, penghargaan tinggi kepada elemen masyarakat yang berpartisipasi aktif meningkatkan kualitas lingkungan, termasuk menjaga bumi agar bersih dari segala bentuk yang bisa mengotori lingkungan. Lanjut ujar Paman Birin sapaan akrabnya, peran masyarakat untuk berpartisipasi bersama pemerintah sangat membantu  upaya menjaga lingkungan, khususnya  perairan sungai.

Menurut Paman Birin, kegiatan yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel bersama Kabupaten/Kota dan pihak terkait selaras dengan makna peringatan Hari Bersih-Bersih Sedunia. Karena, peringatan  WCD adalah aksi sosial global tahunan yang mengajak masyarakat di dunia untuk turut menjaga kebersihan bumi dengan tujuan mengurangi limbah padat dan sampah laut.

“Pada WDC ini, manusia di seluruh dunia diharapkan untuk melakukan gerakan atau aksi bersih-bersih. Hal ini tentu sejalan dengan ajaran Islam bagi kita kaum muslimin yang sudah kita dapatkan sejak kecil,” ucapnya.

Program “Sungai Martapura Bungas” sendiri, diselenggarakan untuk restorasi serta rediscovery Sungai Martapura sebagai sendi kehidupan bagi masyarakat pesisirnya.

Sementara, Paman Birin mengungkapkan, alasan sebagian besar masyarakat Kalsel memilih tinggal di pesisir sungai adalah karena sungai sendiri adalah kehidupan. Hampir seluruh kegiatan hidup masyarakat mulai mandi hingga memasak, bergantung pada air sungai.

“Sungai itu adalah aliran kehidupan, karena itu masyarakat kita senang tinggal di dekat sungai, katanya.

Diceritakan gubernur, bagi dirinya dan keluarga sangat dekat dengan kehidupan sungai. Sebab ia sejak masa kecil bertempat tinggal di daerah Sungai Jingah. Disebutkannya bahwa dahulu air Sungai Martapura bisa dikonsumsi. Sayangnya, hal ini sudah kurang memungkinkan lagi.

“Kalau sungai bersih dan lingkungan sekitar bersih, rumah kita bersih, Insya Allah hidup akan aman nyaman dan sehat pastinya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana selaku penyelenggara menyampaikan, bahwa selain di Lokbaintan, ada 10 titik lain pelaksanaan kegiatan yang sama di seluruh kabupaten/kota di Kalsel.

“Untuk Provinsi Kalsel WCD kita fokuskan di 11 titik dan puncaknya ada di Lokbaintan. Hal ini karena kami rangkai dengan kegiatan Kick Off Program Sungai Martapura Bungas,” jelasnya.

Selain itu, Hanifah juga mengatakan, pemilihan Desa Lokbaintan sebagai titik puncak pelaksanaan kegiatan WDC ini karena desa ini menggambarkan ciri khas budaya masyarakat Kalsel.

“Desa Lokbaintan dipilih sebagai salah satu lokasi aksi WCD karena lokasi ini adalah gambaran ciri khas budaya, dan sekaligus kebanggaan masyarakat Kalsel,” tandasnya. (rizqon)

Editor: Abadi