KFC Indonesia Terapkan Gerakan Tanpa Kantong Plastik di Banjarmasin, Bali dan Jambi

Chusnul Chotimah (Regional Operations Manager wilayah Bali & Nusa Tenggara, PT Fast Food Indonesia Tbk), Hendra Yuniarto (General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk) dan Swietenia Puspa Lestari (inisiator Divers Cleans Action) saat KFC No Plastic Bag Day sekaligus memperingati Hari Tanpa Kantong Plastik Dunia dan ulang tahun KFC Indonesia ke-40 (istimewa)

JAKARTA, klikkalsel – Memasuki 40 tahun KFC Indonesia – maju bersama Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan menjalankan gerakan tanpa kantong plastik. Aksi yang dilakukan di KFC wilayah Banjarmasin, Bali dan Jambi mulai awal Juli ini, sekaligus memperingati Hari Tanpa Kantong Plastik Dunia tanggal 3 Juli lalu.

Kantong plastik diganti dengan kantong kertas.
Hendra Yuniarto, General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk, mengatakan, “Kami sebagai restoran cepat saji terbesar di Indonesia, senantiasa mendukung rencana pemerintah seputar peduli lingkungan dan kelestarian alam. Termasuk Pemerintah Kota Banjarmasin, yang bertekad menjadi salah satu tujuan wisata ramah lingkungan, dalam program Banjarmasin tanpa kantong plastik. Termasuk Bali dan Jambi.” ucapnya.

Di Banjarmasin kebijakan larangan kantong plastik tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 18/2016. Sehingga di tahun 2018 pemerintah Kota Banjarmasin mengklaim telah berhasil mengurangi sampah kantong plastik sekali pakai hingga 55% atau 50 juta lembar dibandingkan sebelum peraturan tersebut dijalankan.

Produksi sampah plastik menjadi beban di wilayah Banjarmasin karena 84 ton (15,10%) dari 611,3 ton sampah yang tiap hari diproduksi Banjarmasin dan masuk ke TPA adalah sampah plastik.

Sementara pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai di wilayah Bali diatur dalam Peraturan Gubernur Bali (Pergub) no 97 tahun 2018, dimana pelaku usaha dilarang menyediakan plastik sekali pakai, dan melarang siapapun untuk menggunakan plastik sekali pakai, Minggu (7/7/2019).

Dari data Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Bali khususnya, menghasilkan 3.039 ton sampah setiap harinya di mana sebesar 13,92% (423,141 ton) di antaranya adalah sampah plastik.

Dari seluruh sampah yang dihasilkan setiap harinya, 52% tidak tertangani dengan baik (mismanaged waste), sehingga sejumlah 2.200 ton/ hari sampah mencemari lingkungan termasuk pantai dan laut dengan mayoritas sampah yang tidak tertangani adalah sampah plastik sekali pakai.

Swietenia Puspa Lestari, Pengagas Komunitas Divers Clean Action menjelaskan, pada tahun 2017 lalu mereka melakukan ekspedisi keliling Bali bersama tim #kelilingbali yang diinisiasi oleh Make a Change World dan Bye Bye Plastic Bag.

“Dari data yang kami kumpulkan, kami menemukan 1 partikel mikroplastik per 300 hingga 3.300 liter di seputar lautan Bali dan sampah plastik sekali pakai antara 30,50% hingga 74,89%. Hal ini menunjukkan tingginya jumlah sampah plastik di Bali, yang berpotensi merusak pariwisata alam Bali.” jelasnya.

Hendra juga menegaskan, bahwa KFC Indonesia akan memperluas wilayah gerakan tanpa kantong plastik sekali pakai ke seluruh Indonesia.

“Dukungan konsumen KFC akan sangat berarti dengan selalu membawa tas kantong sendiri saat membeli produk KFC untuk di-take away.” tegas Hendra.

Komitmen KFC terhadap lingkungan telah ditunjukkan sejak tahun 2012 dalam Program KFC Green Action. Kegiatan ini adalah kelanjutan dari program penanaman lahan gersang di tahun 2007. Semangat peduli lingkungan kemudian diperkuat dengan gerakan No Straw Movement (Tidak memberikan sedotan) sejak Mei 2017 lalu. Awal Juli 2019 ini KFC juga mempersembahkan stainless straw eksklusif, dalam rangka 40 tahun KFC Indonesia.

Selain itu, KFC juga melakukan program lainnya berupa gerakan Budaya Beberes dan gerakan pengelolaan sampah. Gerakan Budaya Beberes mengajak konsumen KFC agar senantiasa membereskan setiap sisa makanannya di manapun, tidak hanya di restoran KFC, dan lalu membuangnya ke tempat sampah. (fachrul/rill)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan