Ketupat dan Lontong Jadi Makanan Khas Idul Fitri

BANJARMASIN,klikkalsel.com – Nama Kampung Ketupat sudah tak asing lagi ditelinga khususnya warga kota Banjarmasin. Nah di kampung tersebut banyak didapati pedagang yang menjual daun kelapa yang dianyam menjadi wadah untuk ketupat.

Menyambut datangnya 1 Syawal atau Idul Fitri 1442 H, ketupat masih jadi idola untuk disantap bersama keluarga. Memasak ketupat tentu tidak sembarangan, karena harus menggunakan anyaman dari daun kelapa.

Di Kampung Ketupat atau di JalanSungai Baru, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah, terdapat ketupat-ketupat yang digantung di depan rumah.

Sedangkan lontong, disusun rapi dalam sebuah keranjang yang terbuat dari plastik. Setiap hari, ada saja orang yang datang untuk membeli ketupat maupun lontong.

Habibah salah seorang pedagang mengatakan, mendekati lebaran kampung ketupat mulai diserbu warga terutama mereka yang ingin membeli ketupa untuk persiapan jelang Lebaran nanti.

“Kemungkinan nanti para pembeli akan banyak di hari Selasa dan hari Rabu,” katanya kepada klikkalsel ( 9/5/2021) Minggu sore.

Pembeli yang datang kebanyakan mereka juga para pedagang, seperti, penjual soto, penjual sate atau Gado-gado. Harga ketupat Rp3 ribu perbuah, sedangkan lontong harganya Rp2 ribu perbuah, dan untuk bungkus ketupatnya saja Rp5 ribu sampai Rp7 ribu persepuluh bijinya.

“Dalam sehari saya mampu membuat 200 buah urung ketupat seharinya dan sekitar 1.000 buah lontong dan 250 ketupat,” ucapnya.

Sementara di kawasan yang sama, Sari menceritakan, baru beberapa belakangan ini penjualan ketupat dan lontongnya kembali ada kenaikan, pasca wabah Corona mulai merebak di Banjarmasin dan berpengaruh pada omzet penjualannya.

“Alhamdulillah, penjualan berangsur-angsur mulai normal kembali. Pembeli dan langganan mulai berdatangan. Semenjak pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PSBB beberapa waktu lalu, omzet kami turun hingga 50 persen,”kata Sari.

Ia berharap nama Kampung Ketupat akan tetap eksis di masa-masa mendatang. Apalagi, Kampung Ketupat sebagai salah satu destinasi wisata baru di Banjarmasin.

“Dengan adanya Kampung Ketupat tersebut menghidupkan roda perekonomian di kampung kami,”pungkasnya.(azka)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan