Ketika Budaya Ngopi dan Motoran Bertemu

Suwasana malam di road kedai menjadi wadah kopdar komunitas motor. (foto:istimewa)
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Budaya ngopi bareng sudah menjadi tren dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas ini dilakukan sekadar ngobrol atau nongkrong bareng.
Saat ini minum kopi dengan teman seakan sudah menyatu dengan istilah kopi darat (Kopdar) bagi beberapa orang di komunitas motor.
Baca juga : Biker Shirath, Touring Sambil Berdakwah
Tren inilah yang kemudian menjadi alasan salah satu anggota Biker Shirath Banjarmasin Fachmi Arta Kusuma atau yang akrab disapa Jangkar untuk membuka kedai kopi di Jalan Sultan Adam yang menjadi tujuan para pecinta motor dan kopi.
“Sepeda motor dan kopi bisa dibilang menjadi bagian gaya hidup yang tidak terpisahkan dalam masyarakat,” ucapnya Jangkar Kamis (20/8/2020)
Tidak hanya kopi, Road kedai juga menyediakan varian rasa dan minuman lain seperti Kopi Susu Gula Aren, Kopi susu, Teh Tarik, Kopi Hitam dan hanya susu.
“Mau Es atau panas, Tergantung Selera,” tuturnya.
Selain itu, di Road Kedai juga bisa menikmati mie rebus dan makanan khas orang banjar berupa Lempeng pisang yang diproduksi oleh jukung julak, yang bekerjasama membuka stand di depan Road Kedai.
Fenomena gaya hidup dari para pecinta kopi dan komunitas motor yang kini menjadi salah satu sisi menari dalam hal tren ini.
Secara rutin beberapa Komunitas motor di Banjarmasin melakukan kopdar di Kedai sambari sekadar ngobrol atau nongkrong bareng.
Selain itu, bajat menu makanan yang disediakan Road Kedai juga terhitung murah, tidak terlalu menguras kantong, untuk harga minuman dan makanan yang disediakan berkisar dari Rp3 ribu hingga Rp10 ribu.
“Road Kedai buka dari pukul 17.00 Wita sampai pukul 23.00 Wita, jika malam minggu kedai tutup pukul 00.00 Wita, dan libur pada Kamis malam setiap minggunya,” pungkasnya.(airlangga)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan