Kebakaran di Pengambangan, 3 Rumah Hangus dan 1 Relawan Tewas Kesetrum

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tiga rumah warga di kawasan padat penduduk, Jalan Pengambangan RT 7, Kelurahan Pengambangan, Kecamatan Banjarmasin Timur hangus dilalap api, Kamis (28/12/2023) sekitar pukul 03.50 Wita.

Selain menghanguskan rumah warga, insiden tersebut juga menewaskan seorang relawan Pemadam Kebakaran yang saat itu sedang berjibaku untuk memadamkan api.

Relawan itu meninggal diduga karena tersengat arus listrik yang saat itu masih menyala saat kebakaran terjadi hingga proses pemadaman.

Nanang Andit, salah satu korban kebakaran mengatakan, nyala api berawal dari atap rumah bagian belakang miliknya yang sudah tidak ditempati lagi. Sementara dirinya berada di rumah yang tidak jauh dari titik pertama api.

“Melihat itu saya bersama warga setempat berupaya memadamkannya sebelum pemadam terdekat datang agar api tidak semakin membesar,” ujarnya.

Baca Juga Diduga Korsleting Listrik, Tiga Bangunan di Cempaka 12 Terdampak Kebakaran

Baca Juga Kebakaran di Cempaka Putih Banjarmasin, Api Berasal Dari Rumah Kosong

Namun, seiring waktu kobaran api semakin membesar ditambah aliran listrik belum juga padam yang membuat relawan dan warga dilema untuk melakukan penyemprotan.

Api yang semakin membesar dengan kondisi listrik belum padam memaksa para pemadam untuk tetap nekat melakukan pemadaman agar api tidak semakin membesar dan menyebar.

Hingga akhirnya, ada relawan yang tersengat arus listrik saat proses pemadaman.

“Saat pemadaman hingga pembasahan, pihak PLN terlambat memutus aliran listrik. Awalnya ada tiga orang anggota pemadam tersengat listrik dan langsung dilarikan ke rumah sakit,” tuturnya.

Dari tiga orang anggota pemadam kebakaran yang tersengat listrik saat melakukan pemadaman api itu, dua diantaranya dinyatakan selamat. Namun satu orang meninggal dunia.

“Relawan yang meninggal itu katanya masih kelas 2 SMA,” imbuhnya.

Disamping itu, Danton Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banjarmasin, Adi Chandra membenarkan adanya insiden tersebut.

“Benar menghanguskan 3 rumah warga dan satu relawan pemadam kebakaran meninggal karena kesetrum saat proses pemadaman,” ungkapnya.

Menurut Adi, meninggalnya relawan pemadam kebakaran karena korsleting listrik juga tidak dapat menyalahkan pihak PLN. Meskipun terkadang saat kebakaran terjadi listrik memang sering terlambat padam.

“Terkadang informasi kebakaran dengan wilayah yang dipadamkan itu salah, yang kebakaran di sebelah dan dipadamkan listrik wilayah sampingnya,” ujarnya.

Padahal, selama ini kata Adi jika ada kebakaran selalu berkoordinasi dengan pihak PLN untuk melakukan cepat tanggap pemadam listrik di lokasi kebakaran

“Kita biasanya melalui grup untuk informasi lokasi kebakaran agar cepat tanggap dilakukan pemadaman listrik, tapi terkadang informasi titik lokasi yang masuk tidak akurat,” tuturnya.

Oleh karena itu, diharapkan kedepannya bisa lebih bersinergi lagi dan menjadikan insiden yang baru terjadi bisa menjadi pelajaran bersama.

Lebih lanjut, ke depannya pihaknya juga akan lebih mensosialisasikan tentang SOP atau menekankan safety prosedur dalam upaya pemadaman kebakaran.

“Kedepannya kita akan lebih mensosialisasikan tentang mengutamakan keselamatan diri sebelum melakukan penyelamatan, jangan sampai kita yang mau menyelamatkan malah jadi korban,” tuturnya.

Terkait adanya relawan pemadam yang meninggal saat bertugas, Adi berharap ada santunan yang diberikan nantinya kepada korban dan keluarga korban yang ditinggalkan.

Sementara itu, Humas PLN UID Kalselteng Vigor, saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan listrik lama dipadamkan sewaktu kebakaran terjadi di Pengambangan mengatakan, setelah berkoordinasi dengan tim lapangan di unit Layanan pelanggan (ULP) Ahmad Yani aliran listrik dipadamkan sekitar 15 menit setelah kebakaran terjadi.

“Di Kantor itu menerima laporan kalau ada kebakaran sekitar pukul 04.05 Wita yang kemudian langsung dilakukan permintaan untuk pemadaman listrik ke pengatur distribusi,” ungkapnya.

“Hingga pukul 4.15 Wita, listrik dipadamkan setelah melakukan SOPnya,” sambungnya.

Kemudian, terkait adanya relawan yang meninggal pihaknya baru mengetahui dan akan mengkoordinasikan kepada pihak pimpinan.

“Apakah nanti ada santunan kita masih mengkoordinasikannya,” pungkasnya.

Kendati demikian, sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab dari kebakaran itu dan kerugian yang ditaksir para korban. Sementara di lokasi kebakaran sudah dipasang garis polisi. (Airlangga)

Editor: Abadi