Kawasan Tanjung Pagar dan Pemurus Dalam Masih Tergenang Termasuk Sekolah

Kondisi jalan di tanjung pagar Banjarmasin yang masih tergenang air

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sejumlah ruas jalan di kawasan Tanjung Pagar dan Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, terpantau masih digenangi air hingga Rabu (22/1/2025) siang.

Pantauan media ini, hujan deras yang mengguyur kota ini pada Selasa (21/1/2025) kemarin memperparah situasi, membuat aktivitas warga dan kendaraan lumpuh di beberapa titik.

Ketinggian air bervariasi, dari semata kaki hingga sebetis orang dewasa, menjadi tantangan berat bagi pengendara yang melintas.

Banyak motor yang mogok di tengah genangan, memaksa pengendara untuk mendorong kendaraan mereka.

“Air naik sejak kemarin. Mau lewat saja takut motor mogok lagi,” keluh Ridhani, salah seorang warga.

Tidak hanya jalanan, banjir juga merambah fasilitas umum serta SMP Negeri 19 Banjarmasin yang terpantau ada tiga ruang kelas terendam air. Akibatnya proses belajar mengajar dialihkan ke ruang laboratorium.

Baca Juga Masjid Al Muflihun Sudah 10 Hari Terendam Banjir

Baca Juga Belasan Hari Kebanjiran, Warga Keluhkan Gatal di Jari Kaki

“Ini pertama kali banjir sampai setinggi ini sejak hujan deras kemarin. Kami khawatir jika dibiarkan, bangunan sekolah bisa rusak lebih parah,” ujar Baihaqi, seorang guru di SMP tersebut.

Baihaqi menambahkan, banjir setinggi ini belum pernah terjadi selain banjir besar 2021. Bangunan yang lebih baru justru lebih terdampak, sementara gedung lama yang berada di depan sekolah relatif aman.

Kondisi beberapa kelas di Sekolah SMP 19 Banjarmasin yang terendam

Kemudian, turut terpantau sejumlah pasar kecil di kawasan Tanjung Pagar juga ikut merasakan dampaknya yang mana genangan air mengganggu aktivitas jual beli.

Koordinator Lapangan BPBD Kota Banjarmasin, Akhdiat Yosida, menyoroti hal ini dan menurutnya buruknya sistem drainase di kawasan tersebut disebut sebagai penyebab utama lambatnya surut air.

Oleh karena itu, pembenahan drainase adalah prioritas utama untuk mencegah terulangnya banjir.

“Masalah utamanya ada di drainase yang tidak lancar. Kalau tidak segera diperbaiki, genangan seperti ini akan terus terjadi,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi