Kawasan Bandara Syamsudin Diserang Kabut Asap, BPBD Siaga

Kabut asap selimuti Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru. (foto : net)

BANJARMASIN, klikkalsel – Jarak pandang di wilayah Bandara Udara Syamsudin Noor Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) hanya 4 Km, karena tertutup kabut asap. Sehingga pihak Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPPD) Kalsel terpaksa menyiagakan lima posko untuk berkumpul di posko I, guna pengamanan dengan mengepung api di seputaran Bandara.

Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) titik api pada Rabu (4/9/2019) hari ini meningkat dari 200 menjadi 214 titik, peningkatan titik api menyebabkan beberapa wilayah mengalami kabut asap tipis. Namun wilayah bandara masih aman dengan jarak pandang 4.000 meter.

Kepala Pelaksana BPBD Kalsl Wahyuddin, mengatakan perioritas utama pengamanan bandara adalah dengan mengumpulkan satgas darat di lima posko merapat di Posko 1 dengan mengepung api di seputaran Bandara.

“Setelah dilakukan bombing, satgas darat kemudian akan melakukan pembahasan, sampai kondisi asap mulai berkurang,” ujar Wahyuddin saat briefing pagi di kantornya, Rabu (4/9/2019).

Ia mengatakan puncak kemarau akan terjadi Minggu kedua September. Untuk mengurangi titik api, semua satgas atau subsatgas diharapkan sering berpatroli.

“Dengan patroli ke titik rawan api, saya kira masyarakat akan takut membakar lahan, dan ini sudah di contohkan Paman Birin yang sering patroli,” ujarnya.

Ditariknya peralatan di Posko Mandastana membuat petugas di wilayah itu kerepotan saat memadamkan kebakaran hutan dan lahan hari ini.

Wahyuddin turut menjelaskan, posko mandastana adalah posko pendukung yang ditempatkan di daerah perbatasan, posko pendukung adalah untuk mendukung BPBD setempat.

Posko tersebut akan ditarik jika posisi ring I di seputaran Bandara dalam keadaan tidak aman, saat ini semua posko BPBD di pusatkan di pos I BPBD Kalsel untuk mengepung api di kawasan dekat bandara terutama di Landasan Ulin, Liang Anggan dan Gambut.

“Untuk itu, dengan ditariknya posko mandastana, BPBD setempat dapat mengoptimalkan strategi pemadaman diwilayahnya,” kata Wahyuddin.

Semantara itu untuk perioritas kedua, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel Sahruddin adalah dengan melakukan water bombing untuk daerah yang masih tak terkendali seperti Bati- Bati Tanah Laut, Jejangkit Barito Kuala, Tapin dan Hulu Sungai Selatan.(nuha)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan