Kantor PWI Kalsel Dibobol Maling, CPU dan Uang Rp 4 Juta Hilang

Kanit Reskim Polsek Banjarmasin Timur AKP TImur Yono saat memberikan keterangan kepada awak media

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Benua Anyar, Kecamatan Banjarmasin Timur diduga dibobol maling, Selasa (15/6/2022).

Pantauan klikkalsel.com, sejumlah ruang pada bagian pintu dan jendela dirusak. Sejumlah peralatan dan berkas yang sebelumnya tersusun rapi pun terpantau berantakan.

Adapun barang yang hilang antara lain, uang senilai Rp4 juta, CPU komputer, mixer sound system, serta beberapa dokumen penting lainnya.

Saat ini kasus dugaan pencurian itu ditangani pihak kepolisan.

Kapolsek Banjarmasin, Kompol Pujie Firmansyah melalui Kanit Reskrim, AKP Timur Yono mengatakan, dugaan pencurian itu diduga terjadi pada malam hari saat gedung dalam keadaan kosong.

“Menurut keterangan petugas keamanan, kemungkinan pencuri beraksi pada malam hari, kira-kira pukul 22.00 wita, tetapi masih akan kami selidiki,” katanya.

Meski sudah melakukan olah TKP, Iptu Timur Yono masih belum menemukan titik terang. Dan ia juga menduga, pelaku sendiri diduga masuk ke gedung sekretariat dengan cara mencongkel jendela.

Polisi melakukan pemeriksaan sidik jari dalam ruangan yang ada di gedung PWI Kalsel

“Salah satu jendela juga didapati pecah,” ujarnya.

Baca Juga : KPU Kota Banjarmasin Persiapkan Sosialisasi Jadwal Pemilu 2024

Baca Juga : Kabar Gembira! Pondok Pesantren Al Mursyidul Amin Putra 3 Akan Dibangun di Sungai Andai

AKP Timur Yono juga mengatakan, jika pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin agar kasus pencurian ini bisa cepat terungkap. Bahkan kalau perlu, kata dia, pihaknya bisa saja menurunkan tim K-9. “Kalo perlu kita hubungi,” tuturnya.

Sementara itu, untuk kerugian sendiri, polisi masih belum bisa menghitung angka pastinya, lantaran masih dalam tahap penyelidikan.

Terpisah, Ketua PWI Kalsel Zainal Helmie memastikan, hasil berkomunikasi dengan pihak kepolisian, insiden tersebut adalah murni tindakan pencurian (kemalingan).

“Ada barang- barang yang hilang memang, tapi belum bisa didata. Karena kita belum bisa masuk ke ruangan,” ujarnya.

Namun, dari laporan kawan-kawan tadi, kata Zainal Helmie, barang yang digondol maling ada beberapa seperti, mixer untuk sound system dan CPU di ruang sekretaris.

“Terus ada beberapa sertifikat tanah yang belum diambil kawan-kawan sama data- data pengambilan sertifikat. Untuk sementara itu,” tuturnya.

Insiden ini, kata dia, merupakan kali pertama sejak gedung ini diresmikan pada 2006 silam.

Rencana ke depan, guna menghindari insiden tersebut kembali terjadi pihaknya akan memasang CCTV di beberapa titik gedung.

“Mudah – mudahan ini menjadi pelajaran bagi kita, khususnya gedung seperti ini harus pakai CCTV untuk memudahkan kita. Mudah mudahan juga dalam waktu cepat kita bisa memasang CCTV,” sebutnya.

Lebih lanjut, dugaan pencuri ini beraksi dari lantai bawah, yang kemudian naik ke lantai dua hingga ke lantai tiga, dengan total 7 ruangan diobrak-abrik maling tersebut.

Untuk keamanan sendiri, katanya, pihaknya memang memakai satu orang wakar yang biasanya datang sekitar pukul 22.00 Wita hingga pagi.

Sedangkan total kerugian, dia belum bisa memastikan, lantaran pihaknya masih melakukan pendataan ditambah pihak polisi masih melakukan penyelidikan. “Semoga pelaku cepat ditemukan,” pungkasnya. (airlangga)

Editor : Akhmad