Jembatan Pasar Lama, Bangunan Peninggalan Era Kolonial Belanda

BANJARMASIN, klikalsel.com – Jika melintas dari arah jalan Perintis Kemerdekaan / Kawasan Pasar Lama menuju kawasan jalan Kampung Melayu pastilah menemui sebuah bangunan kokoh yang besar dan panjang dimana menghubungkan jarak keduannya tersebut akibat terhalang Sungai Martapura.

Bangunan tersebut bernama Jembatan Pasar Lama. Namun sebenarnnya nama jembatan tersebut adalah jembatan 9 November atau yang juga dikenal dengan sebutan jembatan ringkap atau Jembatan Coen.

Jembatan tersebut pembangunannya di era 1617-1619, dimana nama Coen diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda keempat, Jan Pieterszoon Coen bertakhta di Batavia masa itu.

Namun di masanya jembatan Coen pernah mengalami kehancuran pada tahun 1938-1942 penghancuran yang dilakukan Algemene Vernielings Corps (AVC) serta Tentara bayaran yang menghanguskan Banjarmasin, demi mencegah masuknnya pasukan Jepang ke wilayah kota Banjarmasin.

Usaha Belanda ternyata sia-sia, Jepang akhirnya bisa menguasai Banjarmasin menaklukkan Belanda dan membangun kembali Jembatan Coen tersebut.

Tak banyak masyarakat yang tau asal nama jembatan tersebut. Saat klikkalsel.com mewawancarai warga sekitar, mereka banyak tak mengetahui asal usul jembatan tertua kedua di Banjarmasin setelah Jembatan Sudimampir.

Amin salah seorang warga sekitar mengatakan, jembatan antara Pasar lama dan Kampung Melayu tersebut adalah Jembatan Pasar Lama .

“Dari dulu yang saya tahu nama jembatan tersebut adalah jembatan Pasar Lama,” katanya, Jumat (25/9/2020).

Begitu pula dengan Usai seorang pedagang Pasar Lama, ia mengatakan jembatan tersebut adalah bernama Jembatan pasar lama.

“Namanya Jembatan Pasar lama sebab berdiri dikawasan Pasar Lama,” ucapnnya.(azka)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan